Harga Emas Melemah Setelah Terbatasnya Stimulus Fiskal China, Simak Proyeksinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas (XAU/USD) diperdagangkan di sekitar US$ 2.620 per ons troi, menunjukkan tren penurunan dalam kisaran US$ 50 yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Pelemahan ini disebabkan oleh terbatasnya stimulus fiskal yang diumumkan oleh China pada Selasa (8/10).

Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Indonesia, keputusan China yang merupakan konsumen terbesar logam mulia dunia, tidak memberikan dorongan signifikan bagi pasar. Hal ini mengecewakan dan menjadi faktor yang menghambat kenaikan harga emas.

Andy juga menambahkan bahwa tren bearish saat ini semakin kuat, didukung oleh indikator Moving Average yang menunjukkan sinyal pelemahan lanjutan. 


Ia memperkirakan harga emas dapat turun hingga US$ 2.610 per ons troi jika tekanan global terus berlanjut. Namun, terdapat peluang rebound yang bisa mendorong harga naik ke US$ 2.635 per ons troi, jika kondisi pasar membaik.

Selain faktor China, perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga mempengaruhi harga emas. Inflasi yang mulai mereda dan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat mengindikasikan pasar tenaga kerja AS sedang mengalami penyesuaian. 

Tingkat pengangguran di AS naik sedikit menjadi 4,1% dari 3,8% pada tahun lalu, memperlihatkan stabilisasi ekonomi.

Secara keseluruhan, Andy menyarankan para trader untuk tetap waspada terhadap potensi penurunan harga emas hingga US$ 2.610 per ons troi, namun juga memperhatikan kemungkinan rebound ke US$ 2.635 per ons troi jika terjadi perubahan sentimen global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli