KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas spot melonjak lebih dari 1% dan menuju level kunci US$ 1.900 per ons troi pada perdagangan awal pekan ini. Sentimen datang karena kekhawatiran akan kejatuhan dari kegagalan bank Amerika Serikat (AS) terbesar sejak krisis keuangan 2008 mendorong investor ke aset safe-haven.

Senin (13/3) pukul 11.30 WIB, harga emas spot menguat 0,8% pada US$ 1.882,7 per ons troi. Di awal sesi, emas batangan mencapai level tertinggi sejak 3 Februari di US$ 1.893,96 per ons troi.

Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2023 naik 1% menjadi US$ 1.886,5 per ons troi.

"Emas sudah pasti bangkit kembali, dengan aliran safe-haven mengirim harga ke kisaran US$ 1.900," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index.

Harga emas sempat menguat 2% pada hari Jumat setelah regulator perbankan California menutup Silicon Valley Bank (SVB) yang berfokus pada startup teknologi. Regulator negara bagian juga menutup Signature Bank yang berbasis di New York pada hari Minggu.

Baca Juga: Harga Emas Terus Berkilau di Pagi Ini (13/3), Capai Posisi Tertinggi dalam 5 Pekan

Sementara itu, dolar AS melemah dan membuat harga emas menguat dan pembeli emas lebih murah untuk pembeli luar negeri.

Kisah SVB juga mendorong para pedagang untuk menilai kembali taruhan mereka untuk lintasan suku bunga AS, dengan penurunan suku bunga pada akhir tahun 2023 sekarang diperhitungkan.

"Kekhawatiran penularan dan tekanan pasar dapat mendorong pejabat Fed untuk mempertimbangkan kembali laju kenaikan di FOMC mendatang karena menjaga stabilitas keuangan lebih diutamakan," kata ahli strategi OCBC FX Christopher Wong.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi, dan keuntungan dari ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, investor juga mempertimbangkan langkah-langkah pejabat AS untuk membendung kejatuhan keuangan, dan yang telah didukung oleh pasar saham pada hari Senin. MKTS/GLOB

"Ketika menjadi jelas bahwa risikonya terkandung, emas akan kurang menarik sebagai safe-haven," kata Simpson dari City Index.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari