KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus menanjak. Bahkan harga emas melonjak di pasar spot dan mencatatkan rekor harga baru pada level US$ 2.402 per ons troi hari ini, Selasa (16/4). Kenaikan ini salah satunya disebabkan oleh ekskalasi konflik di Timur Tengah usai Iran meluncurkan rudal dan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4) waktu setempat. Di Indonesia, kenaikan harga emas di pasar spot turut mengerek harga penjualan emas Antam dalam dua hari terakhir ini. Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.321.000 pada Selasa (16/4). Harga emas Antam tersebut naik Rp 6.000 dari harga yang dicetak pada Senin (15/4) yang berada di level Rp 1.315.000 per gram.
Asal tahu saja, tren kenaikan harga emas di Indonesia sudah dimulai pada pekan kedua Februari, dari level Rp 1.114.000 per gram. Namun lonjakan harga yang signifikan dimulai pada awal Maret hingga saat ini. Harga emas Antam naik mengekor kenaikan harga emas dunia yang pada awal April mencatatkan rekor tertinggi baru.
Baca Juga: Reli Harga Emas Terhenti Kenaikan Imbal US Treasury Kontan.co.id pun melakukan penelusuran harga emas di Pasar Pondok Labu, Cinere, Jakarta Selatan. Adapun harga emas Antam di toko perhiasan Diamond di Pasar Pondok Labu, pada hari ini, Selasa (16/4) berada di level Rp 1.323.000 per gram. Sedangkan harga emas perhiasan yang dengan kadar 70% atau 17 karat mencapai Rp 850.000 per gram. "Hari ini emas sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, atau naiknya sudah jauh dibandingkan dengan harga sebelum puasa Ramadan di tahun ini," kata pemilik toko perhiasan Diamond, Muhammad Heru, di Pasar Pondok Labu, Jakarta, Selasa (16/4). Heru mengatakan, harga emas Antam sebelum puasa Ramadan hanya berkisar Rp 900.000-Rp 920.000 per gram. Sedangkan harga emas perhiasan kala itu berada di level Rp 650.000 per gram. Dia menyebutkan kenaikan emas yang cukup signifikan mulai terjadi pada pertengahan Ramadan dan terus berlanjut hingga saat ini. "Jadi saat pertengahan puasa itu harganya mulai melonjak signifikan, harga emas Antam mulai menyentuh di kisaran Rp 1.100.000, dan saat ini malah sudah sampai di Rp 1.320.000, jadi saya prediksi harga emas Antam akan terus melonjak," kata dia.
Baca Juga: Menakar Kilau Harga Emas di Tengah Memanasnya Tensi Geopolitik Namun demikian, Heru mengungkapkan bahwa permintaan emas lebih banyak saat menjelang lebaran dibandingkan dengan saat ini. Menurutnya, hal itu karena masyarakat cenderung menyimpan uangnya di aset emas saat menjelang lebaran. Lebih lanjut, dia menilai bahwa permintaan emas mulai menurun sejak tahun 2020, akibat adanya Covid-19, "Permintaan emas semenjak adanya Corona itu menjadi sangat berkurang, artinya permintaan sudah tidak bisa sebanyak dulu sebelum pandemi," imbuhnya. Selaras dengan hal ini, Pemilik Toko Perhiasan Asia, di Pasar Pondok Labu, Cinere, Jakarta Selatan, Herli menyebutkan, harga emas Antam berada di level Rp 1.325.000 per gram, sebelum lebaran harganya Rp 1.150.000 per gram. Sedangkan untuk harga emas perhiasan dengan kadar 80% atau 18 karat hari ini, Herli bilang, sudah mencapai Rp 930.000 atau naik Rp 30.000 dibandingkan sebelum lebaran, yang hanya mencapai Rp 900.000 per gram.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Pembeli 1,5 Tahun Lalu Cuan 29.95%! Selain itu, Herli menyebutkan, dalam pekan ini harga emas Antam sudah mengalami kenaikan sebanyak tiga kali. Adapun pada awal pekan harga emas Antam berada di kisaran Rp 1.250.000-Rp 1.300.000 per gram. Kendati begitu, dia mengatakan bahwa permintaan emas lebih banyak sebelum lebaran, dibandingkan dengan seusai lebaran. Herli menilai, hal ini terjadi karena harga emas yang terus melonjak sehingga membuat permintaan menjadi sepi. Namun, permintaan emas di tahun ini memang sudah tidak sebanyak di tahun-tahun sebelumnya. Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong mengatakan, harga emas akan tetap naik di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) karena didukung oleh permintaan bank sentral serta ketidakpastian geopolitik dan perang yang baru saja terjadi antara Iran-Israel. “Faktor ini masih akan terus mendukung harga emas untuk jangka yang sangat panjang. Ditambah, naiknya imbal hasil obligasi AS juga menunjukkan resiliensi dan harga emas yang bullish,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).
Baca Juga: Harga Emas Dekati Rekor Lagi, Berpotensi Tembus US$ 3.000 dalam 6 Bulan Kemudian, dia menuturkan bahwa harga emas baik Antam atau pun perhiasan yang kian naik juga didorong oleh depresiasi rupiah yang melemah tajam lebih dari 2% terhadap dolar AS setelah dibuka kembali hari ini Selasa (16/4) seusai libur lebaran. Oleh sebab itu, ia memprediksi tren kenaikan harga emas akan berlangsung dalam waktu jangka panjang. Lukman menyebut, sentimen utamanya yaitu, permintaan emas fisik dari ritel.
Lukman memprediksi, harga emas masih memiliki potensi kenaikan sekitar 20% hingga akhir tahun. Sehingga membawa harga emas dunia menuju kisaran US$ 2.700 per ons troi atau di kisaran Rp 1.600.000 per gram, dengan asumsi kurs rupiah sekarang. Tak hanya itu, Lukman juga memprediksi, harga emas masih memiliki potensi kenaikan sekitar 20% hingga akhir tahun. Sehingga membawa harga emas dunia menuju kisaran US$ 2.700 per ons troi atau di kisaran Rp 1.600.000 per gram, dengan asumsi kurs rupiah sekarang. Kemudian, dia memperkirakan, harga emas dunia juga akan mencapai US$ 2.400 per ons troi pada kuartal II-2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati