KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada hari Senin (16/9). Dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dan prospek pelonggaran kebijakan moneter AS yang agresif meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Senin (16/9) pukul 16.14 WIB, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 2.586,04 per ons troi. Harga emas menyentuh rekor tertinggi US$ 2.589,59. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi US$ 2.613,40. Indeks dolar turun 0,4%, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Acara utama minggu ini adalah keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Rabu. Ekspektasi pedagang adalah peluang 59% untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin. Pemangkasan suku bunga AS pertama semakin dekat dan akan diikuti oleh lebih banyak pemangkasan, yang mendukung emas, kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Baca Juga: Menilik Nasib Mata Uang Safe Haven Jelang Pertemuan The Fed, Masihkah Bertaji? "Setiap perubahan pada diagram titik Fed kemungkinan akan mengakibatkan volatilitas jangka pendek, tetapi saya yakin kita masih berada di jalur harga yang lebih tinggi selama beberapa bulan mendatang," kata Saunovo seperti dikutip
Reuters. Emas batangan secara umum menjadi investasi yang lebih menarik dalam periode suku bunga yang lebih rendah. Emas juga dianggap sebagai aset yang aman di saat terjadi kekacauan. Kekhawatiran ekonomi makro dan geopolitik, pemilihan umum AS, dan kemungkinan peningkatan volatilitas pasar ekuitas juga menjadi alasan kuat untuk meningkatkan investasi dalam emas, kata analis ANZ dalam sebuah catatan. "Kami memperkirakan harga emas akan bergerak mendekati US$ 2.700 dalam jangka pendek dan mencapai titik tertinggi $2.900 pada akhir tahun 2025," ungkap analis ANZ.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 2,78%, Hari Ini Naik (16 September 2024) FBI mengatakan bahwa calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menjadi sasaran percobaan pembunuhan kedua pada hari Minggu.
Harga perak spot naik 1% menjadi US$ 30,95 per ons, mencapai titik tertinggi dalam dua bulan di awal sesi. Platinum turun 0,2% menjadi US$ 993,70 dan paladium naik 0,2% menjadi US$ 1.070,70. Data dari Tiongkok selama akhir pekan menunjukkan pertumbuhan produksi industri melambat ke level terendah dalam lima bulan pada bulan Agustus. Sementara penjualan ritel dan harga rumah baru semakin melemah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati