KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melonjak lebih dari 2% ke rekor tertinggi pada Senin (22/12/2025), didorong oleh aliran dana ke aset aman karena ketegangan Amerika Serikat (AS)-Venezuela meningkat. Harga perak juga menyentuh puncak tertinggi sepanjang masa. Senin (22/12/2025), harga emas spot naik hampir 2% menjadi US$ 4.421,15 per ons pada pukul 09:43 pagi ET (1443 GMT) setelah sebelumnya mencapai US$ 4.428,92. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 1,6% menjadi US$ 4.455,7 per ons.
"Dukungan dalam jangka pendek berasal dari meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan Venezuela. Harga emas telah berada tepat di bawah rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir, jadi ini terlihat seperti terobosan momentum yang sesuai dengan buku teks ke atas setelah konsolidasi bullish baru-baru ini, di pasar liburan dengan volume yang lebih rendah," kata seorang analis di Nemo Money seperti dikutip
Reuters.
Baca Juga: Emas Tembus ke US$ 4.400, Disokong Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed Analis tersebut menambahkan, target yang jelas bagi para investor emas adalah US$ 5.000 di tahun 2026. Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan "blokade" terhadap semua kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk dan keluar Venezuela. Kampanye tekanan Trump terhadap Presiden Nicolás Maduro mencakup peningkatan kehadiran militer di kawasan tersebut dan lebih dari dua lusin serangan terhadap kapal-kapal di Pasifik dan Karibia. Emas sebagai aset safe-haven cenderung berkembang pesat selama periode ketidakpastian geopolitik. Harga emas batangan telah melonjak lebih dari 68% tahun ini dalam kenaikan tahunan terbesar sejak 1979, didorong oleh pembelian yang kuat oleh bank sentral, aliran safe-haven, dan suku bunga yang lebih rendah. Sementara itu, harga perak spot naik 2,7% menjadi US$ 68,93 setelah mencapai rekor tertinggi baru US$ 69,44. Harga perak telah naik 138% sejauh tahun ini. Faktor pendorong di balik kenaikan harga baru-baru ini berpusat pada defisit pasokan-permintaan yang terus-menerus dan permintaan impor yang meningkat di India selama periode perayaan, kata para ahli strategi Macquarie. Mereka memperkirakan harga perak rata-rata $57 per ons pada tahun 2026.
Dolar AS sedikit melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, membuat logam mulia yang dihargai dolar lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Seiring Meningkatnya Tindakan AS Terhadap Kapal Tanker Venezuela