Harga Emas Melonjak Setelah Kenaikan Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melambung tinggi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan 25 basis points (bps), sesuai prediksi pasar. Kamis (2/2) pukul 7.11 WIB, harga emas spot menguat 0,20% ke US$ 1.954,39 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak April 2023 di Commodity Exchange melesat 1,44%. Kemarin, harga emas berjangka ini turun 0,13%. Sementara harga emas spot kemarin justru melesat 1,15%.

Harga emas melesat karena pernyataan dovish Federal Reserve yang mengejutkan tentang perjuangan bank sentral untuk menurunkan inflasi melemahkan nilai tukar dolar AS. The Fed memberi isyarat kepada investor bahwa puncak suku bunga kemungkinan akan mendekat.


Baca Juga: FFR Naik Sesuai Prediksi, The Fed Masih Akan Dua Kali Mengerek Suku Bunga

Menyebut konferensi pers Gubernur The Fed Jerome Powell relatif dovish, analis Standard Chartered Suki Cooper mengatakan, pernyataan bank sentral AS menandakan jalan menuju suku bunga puncak dan menyoroti penurunan inflasi telah memberikan harga emas dorongan karena dolar AS melemah dan suku bunga riil mereda.

"Kami mempertahankan pandangan kami agar Fed memberi jeda sebelum memangkas suku bunga di semester kedua 2023," ungkap Cooper seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan bahwa harga emas telah menyesuaikan dengan kondisi terkini. Dia memperkirakan, harga emas akan mencapai puncak di kuartal pertama tahun ini.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu (1/2). Federal Reserve menjanjikan peningkatan berkelanjutan suku bunga sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.

Baca Juga: Wall Street Menguat Setelah Kenaikan Suku Bunga, S&P 500 Tertinggi Sejak Agustus

"Powell memberi alasan pasar bullish untuk melanjutkan reli," kata Tai Wong, pedagang senior di Heraeus Precious Metals di New York. 

Wong menambahkan bahwa pasar aset meraung. Dolar AS jatuh ke posisi terendah baru dan harga emas melonjak. 

"Hanya masalah waktu sebelum emas membuat angka tertinggi baru dan koreksi harga akan menjadi peluang beli," kata Wong.

Emas yang menggunakan harga dalam dolar AS sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati