Harga Emas Melonjak Setelah The Fed Beri Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot naik pada hari Rabu (22/3), setelah Federal Reserve mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasidan mengindikasikan berakhirnya kenaikan suku bunga sudah di depan mata.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 1,7% ke US$1.973,52 per ons troi pada pukul 15:56. EDT (1956 GMT), setelah naik sebanyak 2%. Sedangkan, harga emas berjangka AS menetap 0,4% lebih tinggi pada US$1.949,60 sebelum pengumuman The Fed.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin, tetapi mengindikasikan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut di tengah gejolak di pasar keuangan baru-baru ini.


Namun dalam konferensi pers berikutnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak mengharapkan penurunan suku bunga pada tahun 2023.

Baca Juga: Harga Emas Naik Pada Perdagangan Rabu (22/3) Pagi

"The Fed harus menyeimbangkan risiko inflasi dan stabilitas ekonomi, keduanya merupakan faktor yang dapat mendorong permintaan safe-haven lebih lanjut untuk emas," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

Emas telah naik lebih dari 7% sejauh bulan ini, mendekati rekor tertinggi di atas US$2.000 yang dicapai pada Maret 2020, di tengah kekhawatiran seputar industri perbankan dan keuangan, terutama dipicu oleh suku bunga yang lebih tinggi.

Emas sering dicari sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakstabilan keuangan dan mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih rendah karena tidak menghasilkan bunga.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury turun dan dolar menyentuh level terendah dalam hampir tujuh minggu, membuat logam mulia lebih menarik.

Baca Juga: Stabilkan Pasar Finansial, The Fed Kemungkinan Besar Naikkan Suku Bunga Hanya 25 Bps

Di tempat lain, harga perak naik 2,6% pada US$22,97 per ons troi, platinum bertambah 1,5% pada US$982,86, dan paladium naik 3,6% menjadi US$1.438,45.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto