Harga Emas Mencapai Level Terendah 3 Bulan Karena Sikap Hawkish Bank Sentral



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menyentuh level terendah lebih dari tiga bulan pada hari Kamis (29/6). Harga emas turun di hari ketiga berturut-turut, karena bank-bank sentral terkemuka menegaskan kembali sikap kebijakan moneter hawkish mereka untuk meredakan tekanan harga yang menggelegak.

Harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 1.903,69 per ons troi pada Kamis (29/6) pukul 13.35 WIB. Ini adalah harga terendah emas sejak pertengahan Maret. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5% menjadi US$ 1.911,80 per ons troi.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral berikutnya. Para pemimpin bank sentral top dunia memperkirakan adanya pengetatan kebijakan lebih lanjut.


Pernyataan hawkish Powell memperkuat suku bunga naik lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kenaikan suku bunga menyebabkan biaya peluang yang lebih besar untuk memegang emas yang tidak menawarkan imbal hasil. "Sehingga, daya tarik logam mulai meredup," kata ahli strategi OCBC FX Christopher Wong kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini turun (29/6), Rugi 12,38% Menghantui Pembeli Sepekan Lalu!

Harga emas telah turun sekitar 3% sejauh ini di bulan Juni. Harga emas pun diperkirakan mengakhiri kuartal kedua di wilayah negatif untuk pertama kalinya sejak September 2022. 

Prospek suku bunga yang lebih tinggi membebani emas tanpa bunga, yang juga tertekan karena dolar naik ke level tertinggi dua minggu. Karena emas dihargai dalam dolar, mata uang AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang nondolar.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000 Menjadi Rp 1.049.000 Per Gram, Kamis (29/6)

Pelaku pasar sekarang menunggu data klaim pengangguran AS awal dan angka PDB kuartal pertama terakhir yang akan dirilis hari ini. Data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Mei akan dirilis pada hari Jumat.

"Jika data ekonomi AS jauh lebih buruk dari yang diharapkan, maka saya melihat emas diuntungkan dan bergerak lebih tinggi dengan resistensi di US$ 1.930. Namun, jika data masuk seperti yang diharapkan atau cukup dekat maka narasi (suku bunga) yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama tetap aman," kata Nicholas Frappell, kepala pasar kelembagaan global ABC Refinery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati