KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tertekan sejak awal pekan ini setelah Pfizer Inc menyebut bahwa vaksin Covid-19 hasil kolaborasi dengan BioNTech efektif 90% melawan corona. Harga emas kemarin menguat, tapi masih jauh dari level US$ 1.900 per ons troi. Pada Rabu (11/11) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.877,41 per ons troi, menguat tipis dari penutupan kemarin pada US$ 1.877,32 per ons troi. Harga emas spot ini ditutup pada US$ 1.863,04 pada perdagangan Senin (9/11). Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2020 turun ke US$ 1.876 per ons troi, lebih rendah daripada harga emas spot. Harga emas berjangka ini turun dari US$ 1.876,40 pada penutupan perdagangan kemarin.
Sementara pada Senin lalu, harga emas berjangka berada di US$ 1.854,40 per ons troi. "Harga emas sedang mencari keseimbangan setelah Pfizer menyebabkan kerontokan," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters. Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 11 November 2020 Wong menambahkan bahwa harga emas bisa naik lagi, tapi perlu waktu lebih lama. "Faktor fundamental emas masih ada karena stimulus masih akan menjadi perhatian dan vaksin akan menyebabkan reflasi," kata dia. Senin lalu, harga emas merosot 4,6% dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 11 Agustus. "Respons fiskal dan stimulus terhadap pandemi global masih akan sangat akomodatif. Ini akan menjadi penopang harga emas, perak, dan platinum sehingga bisa menguat," ungkap analis HSBC dalam riset.