Harga Emas Mendekati Level Terendah 2,5 Bulan, Investor Menunggu Pertemuan The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari Selasa (3/5) menuju level terendah sejak pertengahan Februari. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. 

Selasa (3/5) pukul 13.25 WIB, harga emas spot turun 0,52% ke US$ 1.853,37 per ons troi setelah kemarin turun hampir 2% ke level terendah sejak 16 Februari. Sedangkan harga emas kontrak Juni 2022 turun 0,50% ke US$ 1.854,30 per ons troi setelah kemarin turun lebih dari 2%. 

Nilai tukar dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat di tengah meningkatnya prospek kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh bank sentral AS. 


Baca Juga: Bank Sentral Australia Menaikkan Suku Bunga Acuan, Pertama Kali Dalam Satu Dekade

"Ada risiko penurunan jangka pendek untuk emas dan kami memiliki kisaran target US$ 1.810 hingga US$ 1.790, dengan tekanan datang dari suku bunga yang lebih tinggi dan dolar," kata Michael McCarthy, kepala strategi di Tiger Brokers, Australia kepada Reuters. 

Dolar tetap mendekati level tertinggi 20-tahun, membuat emas yang dihargai dengan greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang non-dolar AS. Sementara imbal hasil Treasury 10-tahun pada hari Senin mencapai 3% untuk pertama kalinya sejak Desember 2018, tonggak sejarah psikologis utama. 

Komite Pasar Terbuka Federal bank sentral AS akan memulai pertemuan tentang suku bunga pada Selasa malam nanti dan diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman setengah poin persentase (50 basis point) ketika mengumumkan keputusannya pada hari Rabu. 

Baca Juga: Harga Emas Menguat Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan

The Fed menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin pada bulan Maret dan kemungkinan akan segera mulai memangkas kepemilikan asetnya karena upaya untuk memperketat kebijakan moneter era pandemi dan mengendalikan inflasi yang melonjak. Suku bunga dan imbal hasil obligasi jangka pendek AS yang lebih tinggi cenderung meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol. 

Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi terhadap penjualan minyak Rusia atas invasi ke Ukraina setelah pergeseran besar pada hari Senin oleh Jerman, pelanggan energi terbesar Rusia. Bullion dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi dan politik.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Akibat Potensi Penguncian di Beijing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati