KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menyentuh level tertinggi dalam tujuh bulan pada hari Rabu. Penguatan harga emas didorong oleh penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury karena investor semakin yakin bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada paruh pertama tahun depan.

Rabu (29/11) pukul 13.32 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 2.044,69 per ons troi setelah mencapai level tertinggi sejak 5 Mei. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$ 2.045,30 per ons troi.

“Harga emas didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan The Fed dari sikap hawkish menjadi dovish pada paruh pertama tahun depan – lebih awal dibandingkan sebelumnya,” kata Kelvin Wong, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA kepada Reuters.

"Hal utama yang harus diperhatikan adalah data PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) dan pasar memperkirakan akan terjadi perlambatan lagi dalam tekanan inflasi AS," imbuh Wong.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Senin Ini Rabu 29 November 2023, Cek Daftarnya di Sini

Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Selasa menandai kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan lebih dari 70% pelonggaran suku bunga pada bulan Mei, dibandingkan dengan peluang 50% pada hari Selasa, menurut FedWatch Tool dari CME. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak berbunga.

Perhatian investor kini tertuju pada revisi angka PDB kuartal ketiga AS yang akan dirilis pada pukul 20.30 WIB dan data PCE utama – ukuran inflasi pilihan Fed – pada hari Kamis.

Membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, indeks dolar mencapai titik terendah dalam lebih dari tiga bulan terhadap mata uang utama dunia. Dolar AS bersiap untuk mencatat kinerja bulanan terburuknya dalam setahun. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun ke level terendah dalam dua bulan di 4,26%.

Harga emas di pasar spot dapat memperpanjang kenaikannya ke kisaran US$ 2.059-US$ 2.069 per ons troi, kata analis teknikal Reuters Wang Tao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati