KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menanjak stabil sepanjang pekan ini. Pada perdagangan terakhir, Jumat (4/2), harga emas spot ditutup pada US$ 1.808,28 per ons troi. Harga emas spot menguat 0,19% pada perdagangan terakhir pekan ini. Dalam sepekan, harga logam mulia menguat 0,93% dari posisi US$ 1.791,53 per ons troi pada Jumat pekan lalu. Sementara harga emas kontrak April 2022 di Commodity Exchange kemarin menguat 0,20% ke US$ 1.807,80 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini menguat 1,19% dari sebelumnya US$ 1.796,40 per ons troi.
Baca Juga: Harga Minyak Mencapai Tertinggi Dalam 7 Tahun Terakhir Setelah Reli 7 Pekan Meningkatnya kekhawatiran inflasi membantu meredam tekanan dari penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi setelah data pekerjaan AS yang lebih tinggi ketimbang ekspektasi. "Kami terus melihat tekanan inflasi membangun ekonomi. Akibatnya, ekspektasi Federal Reserve akan mengambil tindakan untuk melawannya," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures seperti dikutipi Reuters. Dia megnatakan bahwa harga emas berpotensi meningkat karena tekanan inflasi. Lonjakan tak terduga dalam pertumbuhan pekerjaan AS pada Januari mengipasi kekhawatiran seputar inflasi dan membebani sentimen risiko di kalangan investor. Data menunjukkan nonfarm payrolls AS meningkat 467.000 pekerjaan bulan lalu.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Amazon Menopang Kenaikan Nasdaq Harga minyak juga melonjak ke level tertinggi tujuh tahun, menambah tekanan inflasi yang ada. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Tetapi kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Sementara itu, yield US Treasury acuan tenor 10-tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun setelah data pekerjaan AS yang optimis mendukung kasus kenaikan suku bunga oleh Fed. Menurut data Bloomberg, yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 1,91% pada penutupan perdagangan Jumat. Dolar naik dan membuat emas batangan mahal bagi pembeli luar negeri. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia kemarin ditutup pada 95,48. Meski naik pada perdagangan kemarin, indeks dolar justru turun 1,84% dalam sepekan.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Sabtu, 5 Februari 2022 Harga tertinggi emas sejak awal tahun adalah US$ 1.848,02 pada 25 Januari lalu. Harga emas turun dari level tersebut setelah Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret. "Level US$ 1.800 adalah kunci untuk emas dan jika emas dapat terus melayang di sekitarnya, itu akan sangat positif untuk bullion," ungkap Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA dalam sebuah catatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati