KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berbalik menguat setelah kemarin melemah tipis. Dalam sepekan terakhir, harga emas cenderung menguat. Jumat (3/3) pukul 7.30 WIB, harga emas spot menguat 0,13% ke US$ 1.838,28 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot mengakumulasikan kenaikan 1,50%. Sedangkan harga emas kontrak April 2023 di Commodity Exchange menguat 0,23% ke US$ 1.844,80 per ons troi pada hari ini. Harga emas berjangka ini menguat total 1,52% dalam sepekan.
Harga emas melemah pada hari Kamis karena data pekerjaan mingguan Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang ketat yang dapat membuat Federal Reserve pada siklus kenaikan suku bunga, menopang dolar dan imbal hasil Treasury. Data sebelumnya menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk pengangguran turun lagi minggu lalu.
Baca Juga: Harga Emas Antam Pegadaian 5 Gram Rp 5.087.000, Update 3 Maret 2023! "Dengan ketatnya pasar tenaga kerja, dolar AS menguat lebih tinggi dan imbal hasil membebani emas," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada
Reuters. Indeks dolar naik 0,6%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang pembeli mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun AS melayang di dekat level tertinggi sejak awal November 2022, membebani emas yang tidak menghasilkan bunga. Data harga konsumen AS pekan depan depan dapat memberi investor lebih banyak petunjuk tentang jalur suku bunga menuju pertemuan Fed pada 21-22 Maret. Pelaku pasar memperkirakan, suku bunga acuan Fed Funds Rate akan naik 25 basis points (bps).
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini (3/3) di Pegadaian Naik, UBS Tetap "Saya pikir pasar akan mengalami reli lega setelah itu, setiap kali mendapatkan kenaikan, kita mendekati akhir (kenaikan suku bunga)," kata Streible. Pejabat bank sentral AS terbagi mengenai apakah suku bunga yang lebih ketat diperlukan atau hanya mempertahankan kebijakan moneter yang ketat untuk jangka waktu yang lebih lama. Bank sentral AS masih menghadapi inflasi yang jauh lebih tinggi dari target 2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati