Harga Emas Menguat di Siang Ini (11/10), Data Dukung Pemangkasan Suku Bunga AS



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik pada hari ini setelah data terbaru mendukung taruhan pemangkasan suku bunga Federal Reserve di bulan depan. Sementara, pelaku pasar menunggu laporan Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk arahan lebih lanjut.

Jumat (11/10) pukul 10.15 WIB, harga emas spot menguat 0,5% menjadi US$ 2.641,70 per ons troi, tetapi turun sekitar 0,4% di sepanjang pekan ini. Harga mencapai rekor tertinggi di US$ 2.685,42 per ons troi pada bulan lalu.

Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2024 naik 0,7% menjadi US$ 2.658,9 per ons troi.


Indeks dolar AS turun dari level tertinggi dalam dua bulan, membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Data pada hari Kamis (10/10) menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan September. Sementara, klaim pengangguran meningkat menjadi 258.000 pada minggu yang berakhir pada tanggal 5 Oktober, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 230.000. Semua mata kini tertuju pada data PPI yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT.

Baca Juga: Cek Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 11 Oktober 2024

"Emas mengalami kenaikan jangka pendek karena data terbaru menunjukkan hasil yang positif. Jika data PPI lebih rendah, momentum emas dapat terus meningkat," kata Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA untuk Asia Pasifik.

"Dari sudut pandang teknis, dalam jangka pendek, emas dapat menguji ulang $2.657 dan jika menembus di atas itu, maka akan menguji level mendekati level tertinggi sepanjang masa."

Pasar saat ini melihat peluang 84,4% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November dan peluang 15,6% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga, menurut FedWatch CME.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas batangan.

Di tempat lain, serangan Israel di pusat kota Beirut pada Kamis malam menewaskan 22 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon.

Analis telah mencatat bahwa eskalasi dalam situasi Timur Tengah dapat lebih mendukung emas, yang dianggap sebagai aset yang aman selama masa kekacauan.

Selanjutnya: Investor China Menanti Stimulus Baru sebesar $283 Miliar Akhir Pekan Ini

Menarik Dibaca: Angkat Indrawan Nugroho jadi Komisaris, RUNS Bakal Perkuat Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari