Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar dan Kenaikan Tensi Konflik Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada hari Kamis, didukung oleh melemahnya dolar dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Sementara investor menunggu lebih banyak data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dapat menjelaskan prospek suku bunga Federal Reserve.

Kamis (22/2) pukul 15.18 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 2.031,7 per ons troi setelah mencapai level tertinggi sejak 9 Februari pada hari Rabu. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,3% menjadi US$ 2.041,2 per ons troi.

Indeks dolar memperpanjang penurunan hingga hari keempat. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih menarik bagi pembeli dalam mata uang lain.


Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 22 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini

“Prospek jangka pendek untuk emas beragam, dengan penundaan jadwal penurunan suku bunga yang diimbangi oleh permintaan safe-haven dari gambaran geopolitik,” kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade kepada Reuters.

Israel mengintensifkan pengeboman terhadap Rafah di selatan Gaza. Lebih dari selusin anggota satu keluarga tewas dalam serangan udara. Kementerian kesehatan wilayah kantong Palestina yang hancur tersebut mengumumkan 29.313 kematian dalam perang sejauh ini.

“Kita memiliki sejumlah data manufaktur dan jasa yang dirilis hari ini dan tanda-tanda pelemahan ekonomi apa pun dapat memicu harapan bahwa penurunan suku bunga akan segera dilakukan, yang dapat membantu emas,” kata Waterer.

Fokus saat ini tertuju pada data klaim pengangguran awal, yang akan dirilis pada pukul 20.30 WIB. Sementara data awal manufaktur AS dan data jasa awal AS dijadwalkan pada pukul 21.45 WIB.

Baca Juga: Sebulan Rugi 9,05%, Cek Update Harga Emas Antam Hari Ini

Risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan khawatir terhadap risiko penurunan suku bunga terlalu cepat.

Data inflasi bulan Januari, dengan harga konsumen dan grosir naik lebih cepat dari yang diperkirakan, mempersulit keputusan suku bunga bank sentral AS di masa depan, kata presiden Fed Richmond, Thomas Barkin.

Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 72% pada bulan Juni, menurut CME Fed Watch. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati