KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menguat  setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk Kanada dan ancaman tarif yang lebih luas terhadap mitra dagang lainnya. Tetapi penguatan tersebut dibatasi oleh dolar yang lebih kuat di tengah meningkatnya tanda-tanda gejolak dalam lanskap perdagangan global.

Mengutip Reuters, Jumat (11/7), harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 3.336,85 per ons troi, pada pukul 06.12 GMT. Harga emas berjangka AS naik 0,7% menjadi US$ 3.349,10 per ons troi.

Pada hari Kamis, Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor dari Kanada, dan berencana mengenakan bea masuk menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar mitra dagang lainnya.

Electronic City Optimalkan Inovasi dan Kolaborasi Bersama Pelanggan Selama 24 Tahun

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$3.333,6 Jumat (11/7), Trump Kenakan Tarif 35% untuk Kanada

Ini menyusul pengumuman tarif 50% untuk impor tembaga AS pada hari Rabu dan pungutan serupa untuk barang-barang dari Brasil, beserta pemberitahuan tarif yang telah dikirimkan sebelumnya kepada mitra dagang lainnya.

Semua tarif yang baru diumumkan akan berlaku efektif pada 1 Agustus.

"Langkah tarif terbaru Trump terhadap Kanada memberikan sedikit dorongan pada harga emas, dengan permintaan aset safe haven yang meningkat sebagai responsnya... kenaikan harga emas mungkin tidak akan berkelanjutan jika investor berpikir bahwa negosiasi perdagangan akan menurunkan suhu tarif," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.

Indeks dolar mencatatkan minggu terbaiknya sejak 28 Februari, membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Jadi Rp 1.906.000 Per Gram Hari Ini (11/7)

"Penguatan dolar yang sejalan dengan emas kemungkinan membatasi penguatan logam mulia tersebut," kata Waterer.

Angka klaim pengangguran mingguan di AS turun secara tak terduga ke level terendah dalam tujuh minggu, menunjukkan tingkat ketenagakerjaan yang stabil meskipun pasar tenaga kerja sedang mendingin dan menandakan tidak adanya urgensi bagi Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga.

Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven selama ketidakpastian ekonomi, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Permintaan emas fisik tetap lesu minggu ini di pasar-pasar utama Asia karena volatilitas harga membebani sentimen.