Harga Emas Menguat Karena Pelemahan Dolar Menjelang Rilis Risalah Rapat The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada hari Rabu karena dolar melemah setelah komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Investor sekarang beralih ke risalah pertemuan kebijakan terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengukur penurunan suku bunga di masa depan.

Rabu (3/7) pukul 15.46 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi US$ 2.344,60 per ons troi. Emas berjangka AS naik 0,9% menjadi US$ 2.354,20 per ons troi.

“Kenaikan harga hari ini terkait dengan pelemahan dolar AS yang terjadi setelah ketua The Fed mengakui di depan umum bahwa inflasi di AS akhirnya mulai bergerak ke arah yang benar,” kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades kepada Reuters.


Pelemahan dolar membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Yen Anjlok ke Level Terendah Dalam 38 Tahun, Pasar Menantang Otoritas Untuk Bertindak

Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa mencatat bahwa bank sentral AS masih memerlukan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga. Ini untuk memastikan bahwa angka inflasi yang lebih lemah baru-baru ini memberikan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi pada tekanan harga yang mendasarinya.

Data pada hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan AS meningkat pada bulan Mei setelah dua bulan mengalami penurunan. Data terbaru ini mengindikasikan pelemahan kondisi pasar tenaga kerja yang berpotensi mendorong penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Pasar kini melihat peluang sebesar 65% bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan September dan pemotongan kedua pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian, Siang Ini Rabu (3/7/2024) Cek Syaratnya

Investor juga akan menunggu data ketenagakerjaan ADP dan klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis hari ini serta laporan non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat.

World Gold Council (WGC) mengatakan bahwa harga emas masih berpotensi menguat. Kemungkinan besar kenaikan didorong oleh aliran dana dari negara-negara Barat. 

"Sebaliknya, jika permintaan bank sentral turun drastis, suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, dan sentimen investor Asia berubah, kita bisa melihat penurunan harga emas di semester kedua," kata WGC dalam laporan perkiraan pertengahan tahunnya.

Harga perak di pasar spot naik 2,1% menjadi US$ 30,12 per ons troi, tertinggi dalam lebih dari satu minggu. Sedangkan harga platinum naik 0,9% menjadi US$ 999,81 dan paladium naik 0,7% menjadi US$ 1.028,82.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati