Harga emas menguat karena risiko Evergrande membesar dan dolar AS tergelincir



KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Emas berhasil menguat di akhir pekan setelah anjlok 1% pada sesi sebelumnya. Penguatan emas ini dibantu oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan karena kekhawatiran atas nasib China Evergrande kembali muncul yang meningkatkan status emas batangan sebagai aset safe-haven.

Jumat (24/9) pukul 16.45 WIB, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 1.754,73 per ons troi. Sementara harga emas berjangka menguat 0,3% ke US$ 1.755,10 per ons troi.

Harga emas terbantu oleh setelah dolar AS melemah. Ini juga membuat emas jadi lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Saat ini, indeks dolar AS bertahan di dekat level terendah dalam satu minggu di sesi sebelumnya.


Pergerakan emas ini berbanding terbalik dengan pergerakan di sesi sebelumnya. Di mana emas jatuh ke level terendah lebih dari satu bulan karena kekhawatiran terkait rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Emas juga mendapat dukungan dari dengan peringatan dari China kepada otoritas lokal atas kemungkinan kebangkrutan Evergrande sebagai "pengingat lain bahwa risiko masih berlaku," kata Analis Riset Komoditas Kuantitatif Peter Fertig.

Baca Juga: Turun Rp 7.000, harga emas Antam ada di Rp 917.000 per gram hari ini, Jumat (24/9)

Tapi prospek kenaikan suku bunga dari beberapa bank sentral juga menjadi "campuran negatif untuk emas," tambah Fertig.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga.

Emas juga bersaing dengan dolar sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian keuangan atau politik.

Tetapi sementara ketidakpastian dapat mempercepat pelarian ke tempat yang aman, investor mungkin bergegas menuju dolar dengan mengorbankan emas, kata analis FXTM Lukman Otunuga.

"Meskipun hati-hati dan ketegangan minggu ini, emas telah naik tipis 0,1%. Kinerja ini menunjukkan emas mungkin terkait dengan tema lain mulai dari tapering The Fed dan ekspektasi kenaikan suku bunga."

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi dongkrak bisnis asuransi syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari