Harga Emas Menguat Pasca Rilis Data Ekonomi AS, Intip Prospek ke Depannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih cenderung menguat pada perdagangan Senin (6/5) siang. Berdasarkan data Bloomberg, pukul 12.43 WIB, harga emas spot ada di level US$ 2.311,99 per ons troi, naik 0,44% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 2.301,74 per ons troi.

Analisis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer mengatakan, konflik geopolitik yang berkelanjutan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar emas, dimana investor cenderung memilih aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Sehingga harga emas mengalami kenaikan. 

Selain itu, Fischer mengatakan sentimen lainnya yang membuat harga emas naik datang dari rilis data Non Farm Payroll yang memberikan sinyal kenaikan harga emas. 


“Namun, emas sewaktu-waktu mengalami penurunan tajam seiring dengan adanya berita lain. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi fluktuasi, kekuatan kenaikan harga emas tetap kuat,” kata Fischer dalam riset hariannya, Senin (6/5). 

Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih Tinggi Senin (6/5), Terkerek Harapan Suku Bunga The Fed Turun

Faktor lain yang mendukung reli harga emas, Fischer bilang, juga datang dari permintaan yang tinggi, baik dari bank sentral maupun rumah tangga di Asia. Bank-bank sentral global, termasuk People's Bank of China (PBOC), terus meningkatkan cadangan emas mereka. 

Hal ini mencerminkan upaya untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. 

“Sedangkan permintaan emas dari rumah tangga Asia, terutama di China, juga tetap kuat meskipun kondisi ekonomi yang menantang,” imbuhnya. 

Diaamping itu, pernyataan kebijakan terbaru dari Federal Reserve juga telah mempengaruhi sentimen pasar. Dengan mempertahankan suku bunga yang tidak berubah dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, Fed memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. 

Menurutnya, suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven karena mengurangi imbal hasil pada aset lainnya seperti obligasi.

Baca Juga: Harga Emas Spot Menguat ke US$ 2.310, Disokong Penurunan Suku Bunga The Fed

Lebih lanjut, Fischer menuturkan bahwa prediksi dari Goldman Sachs juga menambahkan optimisme terhadap harga emas. Para ahli strategi di bank tersebut memproyeksikan bahwa harga emas dapat mencapai hingga US$ 2.700 per ons troi pada akhir tahun, dengan potensi kenaikan lebih lanjut dalam skenario tertentu. 

“Permintaan yang kuat dari bank-bank sentral negara berkembang dan perkiraan peningkatan sanksi keuangan AS merupakan faktor yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi lagi,” kata dia. 

Dengan demikian, Fischer mengatakan bahwa harga emas masih cenderung naik ke depannya, dengan faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi global dan permintaan yang kuat dari sektor-sektor tertentu yang terus mempengaruhi pasar emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi