Harga Emas Menguat Setelah Libur Natal di Tengah Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik setelah libur awal pekan. Kenaikan harga emas disokong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury yang lebih rendah di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun depan.

Selasa (26/12) pukul 19.11 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.063,11 per ons troi. Harga emas spot menguat 0,49% dari posisi US$ 2.053,08 per ons troi di akhir pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange menguat ke US$ 2.074,60 per ons troi. Harga emas berjangka AS menguat 0,26% dari posisi akhir pekan lalu US$ 2.069,10 per ons troi.


Perdagangan sepi sehari setelah Natal. Sejumlah pasar tutup karena hari libur nasional dan perdagangan diperkirakan akan tetap sepi sepanjang minggu yang singkat ini.

Baca Juga: Sebulan Boncos 7,3%! Harga Emas Hari Ini Mager (26 Desember 2023)

“Faktor utama yang mendukung emas adalah ekspektasi bank sentral yang dovish dan penurunan suku bunga dalam beberapa tahun ke depan,” kata Carlo Alberto De Casa, analis Kinesis Money kepada Reuters.

De Casa memperkirakan, ada kemungkinan harga emas bisa bertahan di atas US$ 2.000 pada tahun 2024. Kenaikan harga emas ditopang oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik.

Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding). Emas juga secara luas dianggap sebagai investasi yang aman di saat terjadi gejolak ekonomi dan geopolitik.

Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi Pada Perdagangan Selasa (26/12) Pagi

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan harga minyak di AS turun pada bulan November untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga setengah tahun. Penurunan harga minyak berpotensi memperkecil inflasi dan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret mendatang.

Para pedagang sekarang memperkirakan peluang 89% penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada bulan Maret, menurut CME FedWatch.

Indeks dolar berada di dekat level terendah dalam lima bulan sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah. Mata uang AS yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati