KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat tipis di awal perdagangan pekan ini. Senin (9/9) pukul 6.15 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.498,13 per ons troi dari posisi akhir pekan lalu di US$ 2.497,41 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange menguat tipis 0,01% ke US$ 2.527,10 per ons troi. Akhir pekan lalu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ini berada di US$ 2.524,60 per ons troi.

Harga emas spot turun dalam dua pekan berturut-turut setelah menyentuh level penutupan perdagangan tertinggi di US$ 2.524,64 per ons troi pada 27 Agustus 2024 lalu.

Harga emas telah menguat lebih dari 20% tahun ini ke rekor tertinggi sepanjang masa di bulan Agustus. Taruhan penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral dunia menjadi penyokong utama kenaikan harga emas.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Emas yang Menambah Cadangan dan Dongkrak Penjualan

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan menggelar rapat Federal Open Market Committee pada 17-18 September pekan depan. The Fed diprediksikan akan memangkas bunga acuan Fed Funds Rate untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Penurunan suku bunga akan turut menyebabkan imbal hasil instrumen surat utang dan pasar uang turun. Hal ini menyebabkan emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik ketimbang sebelumnya.

Sementara itu, bank sentral China, People's Bank of China (PBOC) tidak menambah cadangan emas dalam empat bulan berturut-turut hingga Agustus karena kenaikan harga emas hingga menyentuh rekor.

Cadangan emas PBOC tidak berubah di 72,8 juta ons troi pada akhir Agustus. Data PBOC yang dirilis pada Sabtu lalu menunjukkan bahwa PBOC terus menambah cadangan dalam 18 bulan berturut-turut hingga April 2024. Bank sentral baru menyetop pembelian emas pada bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati