Harga emas menyentuh level terendah lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menyentuh level terendah dalam tahun ini. Ekpestasi kenaikan suku bunga oleh Bank Setral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve membuat harga emas tertekan.

Mengutip Bloomberg hari ini (30/7) pukul 18.50 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange (Comex) melemah 0,04% ke level US$ 1.232,20 per on troi. Selama sepekan, harga emas melemah 0,18%.

Harga terendah pada perdagangan intraday adalah US$ 1.227,80 per ons troi pada pukul 13.31 WIB. Harga emas hari ini menyentuh level terendah sejak Februari 2016.


Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, harga emas yang mencapai harga terendah hari ini bukan hal yang baru. Mengingat sudah dalam beberapa bulan terakhir harga emas terus melemah. 

Menurut Alwi, ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed yang semakin tinggi membuat investor meninggalkan emas. "Posisi emas adalah aset yang tidak menghasilkan bunga, dengan adanya ekspektasi kenaikan bunga pelaku pasar pun lebih memilih dollar," kata dia.

Apalagi AS baru-baru ini merilis data ekonomi yang dianggap bagus. Sehingga ekspektasi kenaikan suku bunga yang kemungkinan masih dua kali di tahun ini semakin tinggi terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Semakin menguat dollar AS, maka emas akan semakin tertekan. Menurut Alwi, tidak heran jika emas suatu saat akan menyentuh level US$ 1.210 per ons troi. Kalaupun harga semakin rendah, emas akan ada kemungkinan mengalami rebound.

Secara teknikal, Alwi melihat harga emas masih berada di MA 10 55. MACD berada di area negatif dan menunjukan indikasi oversold. Indikator stochastic berada di area 20 dan memberikan sinyal bullish kemungkinan penurunan masih terbatas dan RSI sudah menunjukan divergent.

Alwi merekomendasikan sell on strength dengan range harga US$ 1.211-US$ 1.237 per ons troi untuk perdagangan esok. Sepekan, dia memperkirakan harga emas akan berada di US$ 1.200-US$ 1.265 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati