KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada Kamis (7/7) pagi setelah kemarin merosot ke level paling rendah sejak akhir September 2021. Kamis (7/7) pukul 9.45 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.741,96 per ons troi. Harga emas turun 0,18% dari posisi kemarin. Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2022 di Commodity Exchange menguat 0,13% ke US$ 1.738,70 per ons troi.
Kemarin harga emas menyentuh level paling rendah dalam sembilan bulan setelah indeks dolar melejit.
Safe haven dolar AS naik daun di tengah potensi resesi dan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Menjadi Rp 969.000 Per Gram Pada Hari Ini (7/7) Risalah rapat Federal Reserve bulan Juni menetapkan kebijakan moneter yang lebih restriktif. Para anggota dewan gubernur The Fed menyetujui perlunya kenaikan suku bunga 75 basis points (bps) bulan lalu. The Fed pun membuka kemungkinan kenaikan 50 bps atau 75 bps pada rapat akhir Juli. "Investor sudah mulai memperkirakan kenaikan suku bunga tajam lagi pada Juli," kata Suki cooper, analis Standard Chartered seperti dikutip
Reuters. Kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak menyebabkan investor lebih memilih memegang US Treasury yang imbal hasilnya naik daripada emas. Emas adalah instrumen yang tidak menawarkan imbal hasil.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (Kamis 7 Juli 2022) Antam dan UBS di Pegadaian "Risalah
hawkish The Fed yang menunjukkan potensi makin ketat memperburuk pasar logam mulia," kata Tai Wong, trader logam independen di New York. Wong mengatakan, harga emas mungkin naik jika angka
payroll turun. Penguatan harga emas lebih kuat bisa terjadi jika angka inflasi pekan depan lebih lemah daripada prediksi.
Baca Juga: Harga Minyak Turun Makin Menjauhi US$ 100 per Barel Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati