KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun makin dalam menjelang akhir pekan ini. Jumat (5/3) pukul 10.57 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.694,69 per ons troi. Harga emas ini turun 0,17% dari penutupan perdagangan kemarin. Dalam sepekan, harga emas turun 2,27% dari Rp 1.734,04 per ons troi pada pekan terakhir Februari. Secara mingguan, harga emas turun tiga pekan berturut-turut dari US$ 1.824,23 per ons troi pada 12 Februari lalu.
Harga emas tumbang ke bawah level US$ 1.700 per ons troi untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan. Kenaikan
yield US Treasury menyebabkan investor bisa melirik instrumen tersebut daripada membeli emas. Harga emas menyentuh level terendah sejak Juni 2020. Kenaikan imbal hasil US Treasury turut mengangkat nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan harga emas turun. Yield US Treasury naik setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan tidak ada langkah untuk mengatasi lonjakan imbal hasil obligasi.
Baca Juga: Makin parah! Selisih harga emas hari ini dan harga buyback Rp 141.000 (5 Maret 2021) Analis Standard Chartered Suki Cooper mengatakan bahwa Harga emas sekali lagi berada di bawah tekanan karena imbal hasil riil telah melonjak menyusul kekecewaan pasar atas komentar Gubernur Fed Powell. "Harga telah turun di bawah US$ 1.700 per ons troi dan sedang menguji level
support berikutnya di US$ 1.689 per ons troi meskipun emas secara teknis
oversold," kata dia kepada
Reuters. Kenaikan imbal hasil AS baru-baru ini telah mengikis daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. Kenaikan
yield menyebabkan ada pilihan instrumen dengan
yield menarik. Inilah peningkatan biaya peluang atawa
opportunity cost untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Sementara itu, dolar mencapai puncaknya sejak Desember 2020.
Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Jumat 5 Maret 2021 Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago memperkirakan, harga emas kemungkinan bisa turun lagi. "Likuidasi ETF juga masih sangat kuat. Ada terlalu banyak orang yang membelinya di tingkat yang lebih tinggi ini. Mereka pada akhirnya akan menyerah begitu saja," tambah Streible.
Kepemilikan ETF beraset emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun ke level terendah sejak Mei 2020 pada hari Rabu. Senat AS diperkirakan akan mulai membahas paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden pada hari Kamis setelah setuju untuk menghapus pembayaran secara bertahap kepada orang Amerika yang berpenghasilan lebih tinggi. Sementara itu, data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik minggu lalu.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 5.000 ke Rp 918.000 per gram pada Jumat (5/3) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati