Harga emas merosot ke US$ 1.807 per ons troi, dekati level terendah dalam empat bulan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas terus merosot ke level terendah dalam empat bulan pada akhir perdagangan hari Selasa (24/11). Kilau emas tertahan oleh kemajuan vaksin Covid-19 dan harapan yang dipicu oleh transisi Gedung Putih yang akhirnya mendorong investor untuk berbondong-bondong masuk ke aset berisiko.

Selasa (24/11) harga emas spot ditutup melemah 1,6% menjadi US$ 1.807,95 per ons troi. Bahkan, pada sesi tersebut, harga emas spot sempat menyentuh level terendah sejak 17 Juli saat berada di US$ 1.800,01 per ons troi.

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 juga anjlok 1,8% ke US$ 1.810,9 per ons troi. Harga emas ini sempat jatuh ke level terendah di US$ 1.804,6 per ons troi. 


"Lebih optimisme dalam hal ekonomi, berita terkait vaksin Covid-19 telah mengambil beberapa keuntungan dari emas yang berstatus safe haven," kata David Meger, Director of Metals Trading High Ridge Futures.

Baca Juga: Bitcoin diprediksi bisa meroket menembus US$ 100.000 pada tahun 2021

"Selain itu sentimen politik juga sudah bergerak maju yang akhirnya membuat investor mengurangi kebutuhan akan komoditas lindung nilai yang aman seperti emas," tambah Meger.

Hal tersebut terlihat di bursa saham Amerika Serikat (AS). Di mana, indeks Dow Jones berhasil tembus level 30.000 untuk pertama kalinya karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang cepat menyusul kemajuan vaksin virus corona dan setelah Presiden terpilih AS Joe Biden kian dekat untuk mengambil kendali kekuasaan pada Januari setelah mendapat persetujuan resmi.

"Pengubah permainan adalah kemampuan semua vaksin untuk menunjukkan hasil yang baik," kata George Gero, Managing Director RBC Wealth Management. 

Di awal pekan ini, harga emas juga sudah turun hampir 2% setelah AstraZeneca mengumumkan hasil uji coba yang menjanjikan menuju vaksin corona yang lebih murah dan mudah untuk dibuat.

Menambah siksaan untuk emas, Biden diperkirakan akan mencalonkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Investor pun melihat Yellen sebagai kekuatan untuk lebih banyak melakukan tindakan fiskal guna memerangi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi corona.

Dengan sentimen negatif yang bertubi-tubi ini, emas bahkan tak mampu memanfaatkan katalis dari pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS kembali turun dan mendekati level palung hampir tiga bulan.

Selanjutnya: Wall Street perkasa, indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari