KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas emas mulai menunjukkan tajinya. Harga emas di pasar spot per perdagangan Rabu (5/4) berada di level US$ 2.024,66 per ons troi. Ini merupakan level emas tertinggi pada bulan ini, melanjutkan rally pergerakan emas sejak pertengahan Maret 2023 Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat, saat ini emas sedang diterpa sentimen positif seiring adanya gejolak finansial dari bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS) dan
take-over Credit Suisse oleh UBS. Sentimen ini menjadikan pelaku pasar cukup khawatir faktor ini akan berdampak sistemik. Emas menjadi salah satu aset
safe haven, sehingga menjadikan emas sebagai pilihan utama dalam portofolio investasi pelaku pasar. “Kalau kami estimasikan harga emas di kisaran US$ 1.900 per onsnya untuk tahun ini,” kata Felix.
Felix menilai, naiknya harga emas akan berpengaruh positif terhadap sejumlah emiten emas, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), dan PT United Tractors Tbk (
UNTR). Sebab, kenaikan harga emas global dapat menopang kenaikan dari rata-rata harga jual alias
average selling price (ASP) produk emas mereka.
Baca Juga: Naik Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Ada di Rp 1.083.000 Per Gram, Rabu (5/4) Khusus ANTM, secara umum Felix menilai investasi masyarakat di instrumen logam mulia Antam dapat meningkat, jika kondisi saat ini masih dipenuhi ketidakpastian dan merebaknya kekhawatiran di pasar keuangan. Terlebih kemungkinan jika imbal hasil di aset lainnya seperti saham dan obligasi cukup berfluktuasi. Di sisi lain, tren penjualan logam mulia ANTM sudah mengalami kenaikan sebelum adanya sentimen tersebut. Ini menjadi tanda bahwa masyarakat ada preferensi sendiri bagi masyarakat untuk berinvestasi emas di luar adanya sentimen negatif Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario memprediksi harga emas di tahun ini berpotensi melampaui level US$ 2.000 per ons troi. Proyeksi ini didukung oleh beberapa faktor pendorong yang mencakup efek perlambatan kenaikan Federal Funds Rate (FFR), meningkatnya permintaan emas batangan dari bank sentral, tren indeks dolar (DXY) yang melandai sejak November 2022, dan potensi permintaan yang solid dari segmen perhiasan. Berkilaunya harga emas bakal menguntungkan MDKA, dimana segmen emas diproyeksikan berkontribusi sekitar 16% dari pendapatan MDKA pada 2023. Alif berekspektasi pendapatan MDKA dari segmen emas akan meningkat 24% secara year-on-year (YoY) menjadi US$ 265 juta di tahun ini.
Baca Juga: Dua Kelemahan Investasi Emas Menurut Warren Buffett MNC Sekuritas merekomendasikan beli saham MDKA target harga Rp 5.560. Kinerja MDKA diproyeksi bakal solid di tahun ini, mengingat adanya momentum
initial public offering (IPO) anak usahanya dan semua segmen bisnis logam yang memiliki prospek solid. Risiko dari rekomendasi ini meliputi tingkat inflasi AS yang terus-menerus berada di level yang tinggi sehingga menunda kebijakan
dovish The Fed dan pemulihan ekonomi China yang lebih lambat dari perkiraan. Sementara itu, Felix merekomendasikan
buy saham ANTM dengan target harga Rp 2.800 per saham dan beli MDKA di target harga Rp 5.500 per saham.
Baca Juga: Harga Emas Lanjut Rally, Didukung Data Pekerjaan AS yang Lemah Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mempertahankan rekomendasi
hold untuk UNTR dengan target harga Rp 29.600 per saham. Mirae Assset Sekuritas memperkirakan laba bersih UNTR akan kembali normal pada tahun ini, salah satunya akibat penurunan volume produksi emas yang signifikan pada tahun 2023 akibat penurunan kadar emas di tambang Martabe. Penurunan produksi emas akan menjadi faktor yang tidak menguntungkan bagi kinerja keuangan UNTR di 2023. Sebagai catatan, produksi emas United Tractors turun 13,2% secara yoy menjadi 286.000 oz di 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati