Harga emas naik 0,2% dan incar penguatan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat pada perdagangan hari ini dan diprediksi dapat membukukan kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir. Penguatan emas datang setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah, dengan investor menunggu data inflasi AS setelah sinyal beragam dari pejabat Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga.

Jumat (25/6) pukul 11.15 WIB, harga emas spot naik 0,2% ke level US$ 1.778,48 per ons troi. Di pekan ini, emas sudah meningkat lebih dari 0,8%, usai anjlok 6% di minggu lalu.

Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus naik 0,1% menjadi US$ 1.778,30 per ons troi.


"Emas benar-benar berjuang untuk rebound secara meyakinkan minggu ini. Pasar berjuang untuk keyakinan yang dilihat dari arah dalam dolar AS," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Pasar emas terus berkonsolidasi di sekitar level ini sampai data keluar. The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga dan akan ada cukup inflasi di pasar untuk mendukung emas," tambah Innes.

Baca Juga: Harga emas bergerak tipis karena isyarat beragam dari pejabat The Fed

Indeks dolar tergelincir 0,1% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini terjadi jelang data harga produsen AS yang akan dirilis hari ini, yang akan menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam.

Dua pejabat The Fed memperingatkan, pada hari Kamis bahwa inflasi bisa naik lebih dari ekspektasi pembuat kebijakan dalam waktu dekat.

Namun, Kepala The Fed Jerome Powell, bagaimanapun, mengatakan minggu ini, inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu keputusan suku bunga. Hal tersebut berhasil menenangkan investor yang khawatir tentang pengetatan kebijakan setelah pernyataan hawkish bank sentral.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.

Spot gold diproyeksi dapat menembus support di US$ 1.769 per ons troi dan jatuh ke kisaran US$ 1.734-US$ 1.744 per ons troi, menurut analis teknikal Reuters Wang Tao.

Selanjutnya: Depak INDF dan SIMP, Mirae Asset Sekuritas pilih HEAL dan TOWR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari