KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menuju kenaikan mingguan pertama dalam enam pekan terakhir karena penurunan imbal hasil US Treasury. Pelemahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) turut mendukung daya tarik safe-haven emas yang tidak menghasilkan. Jumat (22/7), harga emas spot naik 0,51% menjadi US$1.727,64 per ons. Harga emas spot naik 1,14% sepekan ini. Harga emas rebound kuat di dua hari perdagangan terakhir setelah Rabu (20/7) menyentuh level terendah dalam lebih dari setahun. Pergerakan serupa juga terjadi pada harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange. Harga emas berjangka ini naik 0,81% ke US$ 1.745,30 per ons troi di perdagangan kemarin. Dalam sepekan, harga emas berjangka menguat 1,34%.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (Sabtu 23 Juli 2022) Antam dan UBS di Pegadaian Indeks dolar menuju penurunan mingguan pertama setelah naik tiga pekan. Data ekonomi AS yang mengecewakan mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga 100 basis poin oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakan 26-27 Juli. "Pertemuan Fed kemungkinan akan menjadi peristiwa dengan volatilitas tinggi untuk emas, mungkin tidak ada banyak kenaikan tajam setelah minggu depan,"kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters. Kenaikan suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. "Dengan asumsi The Fed menaikkan 75 bps pada bulan Juli, kami percaya sebagian besar risiko penurunan jangka pendek telah diperhitungkan; tetapi tren jangka panjang masih turun," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan. Baca Juga: Turun pada Jumat, Wall Street Menguat Dalam Sepekan