Harga Emas Naik 1,57% Sepekan Saat Inflasi AS Melandai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Jumat (14/7) tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak April. Harga emas menguat setelah tanda-tanda perlambatan inflasi AS meningkatkan ekspektasi jeda kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah bulan ini.

Jumat (14/7), harga emas spot melemah 0,27% ke US$ 1.955,21 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas menguat 1,57% dari US$ 1.925,05 per ons troi pada Jumat (7/7).

Emas berjangka AS naik tipis 0,03% ke US$ 1.964,40 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas kontrak Agustus 2023 menguat 1,65% dari US$ 1.932,50 per ons troi pada Jumat (7/7).


Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (15/7) di Pegadaian Kompak Turun

Harga emas mencapai level tertinggi sejak 16 Juni awal pekan ini setelah data menunjukkan harga konsumen AS pada bulan Juni mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun. Inflasi yang melandai mendorong taruhan bahwa Federal Reserve dapat segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.

"Dengan penurunan inflasi, antisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut sedikit menurun, membantu emas minggu ini. Tapi, harga lebih rendah hari ini karena imbal hasil meningkat," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Pavilonis memperkirakan, harga emas akan bergerak di kisaran sempit dalam waktu dekat. "Jika Fed mulai mengatakan kita tidak perlu menaikkan suku lebih jauh, kita bisa melihat emas naik lebih jauh," imbuh dia.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 14 Juli 2023, Cek Daftarnya di Sini

Benchmark imbal hasil US Treasury naik tipis, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor. Tapi meredam penurunan harga emas, dolar berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak November.

Di pasar fisik, para pedagang emas India menawarkan diskon untuk pembelian emas fisik selama tiga minggu berturut-turut. Harga emas domestik yang tinggi mengurangi permintaan ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati