Harga Emas Naik 1,64% Sepekan Disokong Prediksi Suku Bunga Segera Turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencapai level tertinggi dalam tiga pekan pada hari Jumat. Harga emas menguat di pekan kedua karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury tergelincir di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga awal tahun depan.

Jumat (22/12), harga emas di pasar spot naik 0,35% menjadi US$ 2,053.08 per ons troi. Ini adalah penutupan perdagangan tertinggi harga emas spot sejak 4 Desember. Harga emas menguat 1,66% dalam sepekan.

Emas berjangka AS menguat 0,87% lebih tinggi pada US$ 2.069,1 per ons troi pada Jumat (22/12). Dalam sepekan, harga emas kontrak Februari 2024 menguat 1,64%.


Baca Juga: Harga Emas Spot Mendekati Level Tertinggi 3 Minggu pada Jumat (22/12)

“Logam mulia, termasuk emas, didorong lebih tinggi oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang sangat agresif dengan pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Maret dan total 150bps pada tahun 2024,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York kepada Reuters.

Para pedagang pada hari Jumat menaikkan taruhan bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Maret setelah data pemerintah menunjukkan inflasi terus mereda pada bulan lalu. Inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) melambat hingga di bawah 3% pada bulan November dan tekanan harga terus mereda.

Indeks dolar mencapai titik terendah dalam lima bulan, membuat emas lebih menarik bagi pembeli asing. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun juga mendekati level terlemahnya sejak Juli.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 22 Desember 2023, Cek Daftarnya di Sini

Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago mengatakan, emas akan terus terbantu oleh melemahnya imbal hasil Treasury dan indeks dolar AS serta kekhawatiran terhadap perlambatan perekonomian.

"Penembusan teknis saat ini benar-benar dapat mendorong harga hingga ke level US$ 2.100. Ini dapat menguji ulang kontrak tertinggi baru-baru ini," imbuh Streible.

Dari segi fisik, permintaan emas di India turun tajam karena tingginya harga dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati