Harga Emas Naik 5 Hari Beruntun ke Level Tertinggi Sejak Juni 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menguat di hari kelima perdagangan berturut-turut pada Kamis (5/1). Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) turut menopang kenaikan harga emas. Sementara pelaku pasar bersiap untuk data pekerjaan AS yang dapat memengaruhi lintasan kebijakan Federal Reserve.

Kamis (5/1) pukul 10.41 WIB, harga emas spot naik 0,1% ke US$ 1.856,11 per ons troi. Harga emas mencapai level tertinggi sejak 17 Juni 2022. Dalam lima hari, harga emas mengakumulasi kenaikan 2,87%.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange juga naik 0,1% ke US$ 1.861,20 per ons troi. Harga emas berjangka ini pun mengakumulasi kenaikan lima hari beruntun hingga 2,5%.


Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 7.000 ke Rp 1.031.000 Per Gram, Kamis (5/1)

Indeks dolar turun 0,1%, membuat emas batangan dengan harga greenback lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

"Emas memiliki awal yang baik untuk tahun ini, dibantu oleh dolar yang lebih lemah dan ekspektasi bahwa Fed mungkin memperlambat laju kenaikan suku bunga. Risiko resesi dan pembelian bank sentral juga akan mendukung emas tahun ini," kata Brian Lan, direktur pelaksana di Dealer GoldSilver Central yang berbasis di Singapura kepada Reuters.

Lan menambahkan, jika data pekerjaan AS mencerminkan bahwa kenaikan suku bunga telah berdampak pada perekonomian, maka dolar mungkin semakin melemah dan menguntungkan emas.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Kompak Bergerak Naik, Kamis (5/1)

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP akan dirilis nanti malam. Rilis data ini akan diikuti oleh data nonfarm payrolls (NFP) Departemen Tenaga Kerja AS yang ditunggu-tunggu pada hari Jumat.

Risalah pertemuan kebijakan Desember Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa semua pejabat setuju bank sentral AS harus memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif. Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Rabu bahwa Fed harus terus menaikkan suku bunga pada beberapa pertemuan berikutnya minimal sampai inflasi telah mencapai puncak.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati