Harga Emas Naik Akibat Kericuhan Silicon Valley Bank (SVB)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melaju menuju level kunci US$ 1.900 per ons troi pada hari Senin (13/3) karena investor mencari perlindungan dari ketidakpastian yang dipicu oleh jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB). Harga emas juga terdongkrak oleh taruhan bahwa Federal Reserve sekarang mungkin harus mengurangi kenaikan suku bunganya.

Senin (13/3) pukul 16.04 WIB, harga emas spot naik 0,9% pada US$ 1.885,37 per ons troi. Di awal sesi, harga mencapai level tertinggi sejak awal Februari di US$ 1.893,96 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,2% menjadi US$ 1.889,50 per ons troi.

Pada hari Jumat, emas naik 2% setelah regulator California menutup Silicon Valley Bank (SVB) yang berfokus pada startup teknologi. Regulator juga menutup Signature Bank yang berbasis di New York pada hari Minggu.


"Peristiwa baru-baru ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset safe haven karena dapat mengambil keuntungan dari ketidakpastian pasar. Selain itu, para pelaku pasar menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga sehingga mengangkat emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo kepada Reuters.

Baca Juga: Setelah SVB dan Signature Bank Runtuh, Ini yang Dilakukan Biden

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menawarkan suku bunga atau imbal hasil.

Setelah keruntuhan SVB, para pedagang kini memperkirakan The Fed tidak lagi menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini. Taruhan ini berlawanan dengan probabilitas 70% sebelum peristiwa tersebut. Pemotongan suku bunga sekarang juga telah diperhitungkan pada akhir tahun 2023.

Goldman Sachs pada hari Minggu mengatakan tidak lagi memperkirakan ada kenaikan suku bunga pada rapat The Fed yang berakhir 22 Maret.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 13 Maret 2023, Cek Daftarnya di Sini

Kenaikan harga emas juga ditopang oleh pelemahan nilai tukar dolar AS. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Sementara itu, pejabat AS mengumumkan serangkaian tindakan untuk memerangi kejatuhan finansial dari keruntuhan SVB. Tetapi aksi jual pasar saham yang lebih luas terus berlanjut ke pasar Eropa.

"Jalur jangka pendek (untuk emas) tetap sulit diprediksi, itu akan bergantung pada data ekonomi AS yang akan datang, seperti data CPI (pada hari Selasa)," tambah Staunovo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati