KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat di atas posisi terendah tiga bulan pada sesi terakhir, Senin (26/6). Kekhawatiran seputar gejolak politik di Rusia mendorong aliran ke safe-haven bullion, melebihi risiko dari prospek hawkish The Fed.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3% ke US$1.927,11 per ons troi pada pukul 11:53 EDT (1553 GMT). Sementara emas berjangka naik 0,4% menjadi US$1.937,40.

"Kami melihat beberapa permintaan safe-haven emas pada serbuan Rusia yang dengan cepat dibatalkan selama akhir pekan. Tapi masih ada beberapa kekhawatiran mendasar," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Naik, Mengabaikan Ketidakpastian Geopolitik

“Pasar bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya karena militer Rusia tampaknya sedang tidak stabil. Putin tampaknya melihat kekuatannya melemah dan itu memiliki implikasi besar di seluruh dunia.”

Tentara bayaran Rusia yang bersenjata lengkap mundur dari kota Rostov di Rusia selatan pada hari Minggu.

Sementara pihak berwenang masih menyelidiki pemimpin tentara bayaran yang memberontak, tampaknya menjadi ancaman besar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang berusia 23 tahun.

"Serangkaian berita utama geopolitik baru ini telah membantu memberi emas sedikit daya apung dan kembalinya China (dari liburan Dragon Boat) ke pasar hampir tidak diragukan lagi menambah beberapa dukungan," kata analis StoneX Rhona O'Connell.

Bullion merosot hampir 2% pada minggu sebelumnya dan menyentuh level terendah sejak pertengahan Maret pada hari Jumat karena komentar hawkish dari pejabat The Fed, mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih banyak untuk menjinakkan inflasi yang kaku.

Suku bunga tinggi mencegah investasi dalam emas yang tidak memberikan imbal hasil, yang dipandang sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (26/6) Naik, Potensi Rugi 12,61% Pembeli Sepekan Lalu!

Di tempat lain, harga perak spot naik 2% menjadi US$22,86 per ons troi dan platinum naik 1,4% menjadi US$930,42.

Palladium melonjak 2,2% menjadi US$1.312,45, setelah meluncur ke level terendah empat tahun minggu lalu.

Tetapi pertumbuhan yang stagnan di China dan akselerasi kendaraan listrik baterai dapat mengekang permintaan autokatalis paladium dan mendorong harga lebih rendah, tulis analis Heraeus dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto