Harga Emas Naik Disokong Oleh Pelemahan Dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Selasa (27/12) karena pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan dolar AS membuat harga emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Harga emas spot naik 0,6% ke US$ 1.807,69 per ons troi pada siang pukul 14.04 WIB. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi US$ 1.814,80 per ons troi. Indeks dolar tergelincir 0,4% terhadap mata uang utama dunia.

Dolar AS melemah sementara sentimen risiko membaik di tengah pelonggaran aturan karantina China. Pelonggaran ini turut menopang harga emas.


China yang merupakan negara pembeli emas terbesar dunia, akan berhenti mewajibkan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina mulai 8 Januari. Kebijakan ini merupakan langkah besar menuju pelonggaran di perbatasan, yang sebagian besar telah ditutup sejak 2020.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke Level US$1.807,69, Terkerek Pelemahan Dolar AS

Harga emas telah naik hampir US$ 200 sejak jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun pada akhir September. Ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve AS meredupkan daya pikat dolar AS.

The Fed menurunkan laju kenaikan suku bunga menjadi 50 bps pada bulan Desember setelah empat kenaikan berturut-turut masing-masing 75 bps. Namun, Ketua Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun depan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis, Selish dengan Buyback Rp 100.000 per gram!

"Emas lebih lemah untuk sebagian besar tahun 2022 di tengah pengetatan kebijakan moneter yang agresif, meningkatnya imbal hasil riil, dan penguatan dolar. Tetapi gelombang telah berubah ketika Fed beralih ke mode kalibrasi kebijakan," kata ahli strategi OCBC FX Christopher Wong kepada Reuters. Dia menambahkan, pemulihan harga emas yang berkelanjutan dimungkinkan jika Fed mengubah arah kebijakan.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik anti-inflasi emas dan meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset karena tidak memberikan imbal hasil. Sementara itu, data pada hari Jumat menunjukkan belanja konsumen AS hampir tidak naik pada bulan November dan inflasi semakin menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati