KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas naik tipis pada hari Kamis (23/11) seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Namun, sebagian besar investor tetap absen dalam perdagangan yang sepi karena ketidakpastian seputar jalur suku bunga Federal Reserve. Kamis (23/11), harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 1.991,79 per ons troi pada pukul 03.30 WIB. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2023 bergerak datar di US$ 1.993,30 per ons troi. Harga emas tidak ada penutupan karena libur Thanksgiving di AS.
"Tanpa adanya pengaruh baru, saya masih tidak berpikir bahwa emas memiliki momentum untuk mempertahankan harga jauh di atas US$ 2.000 untuk sisa tahun ini," kata analis StoneX Rhona O'Connell. “Kekuatan yang mendasarinya masih mendukung untuk jangka panjang, masalah geopolitik, khususnya Timur Tengah dan kemungkinan tekanan perbankan lebih lanjut di Amerika dan di tempat lain, namun kecuali salah satu atau kedua hal ini meningkat, kita kemungkinan akan melihat harga-harga melayang.” Baca Juga: Harga Emas Berpeluang Naik Lagi hingga Imlek Tahun 2024 Mendukung pergerakan emas adalah indeks dolar AS yang turun 0,1% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun ditutup pada level terendah dalam dua bulan pada hari Rabu. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas. "Dolar sedikit melemah setelah data (ekonomi) kemarin, tapi sangat lemah... itu hanya pergerakan pasar normal di tengah likuiditas yang lebih rendah," kata analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista.