MOMSMONEY.ID - Harga emas ditutup naik pada perdagangan sesi Jumat (29/11). Harga emas di pasar spot reli tipis empat hari berturut-turut di tengah otot dollar yang mengendur dan meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Mengutip Bloomberg, harga emas spot parkir di level US$ 2.643,15 per troi ons pada Jumat (29/11), naik 1,1% dibandingkan penutupan sesi sebelumnya.
Kenaikan harga emas spot cukup tajam setelah Presiden Vladimir Putin memperingkatkan bahwa pasukannya dapat menyerang pusat pemerintahan di Kyiev dengan rudal balistik baru. Ini berisiko meningkatkan perang di Ukraina.
Di sisi lain, dollar AS melemah terhadap mata uang utama dunia. Indeks dollar mengalami penurunan mingguan untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Ini menjadikan emas lebih murah bagi banyak pembeli.
Cuma, melansir Bloomberg Sabtu (30/11), harga emas masih turun 2,68% dalam sepekan perdagangan. Ini dipicu penurunan tajam pada awal pekan, lantaran ketegangan di Timur Tengah mereda. Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada Rabu (27/11).
Toh, tahun ini berjalan, harga emas masih naik 28%. Pamor emas menanjak tahun ini didukung siklus pelonggaran moneter The Fed, pembelian oleh bank sentral dan meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi.
Goldman Sachs Group Inc. dan UBS Group AG mempertahankan prospek bullish harga emas. Goldman Sachs menegaskan proyeksinya bahwa harga emas akan mencapai US$ 3.000 per troi ons pada akhir 2025. Pembelian oleh bank sentral dan ketegangan perdagangan ditengarai akan memicu kenaikan.
Sementara, pasar swap memperkirakan peluang sekitar 66% bagi The Fed untuk melanjutkan pemotongan suku bunga pada Desember 2024. Suku bunga lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena tidak menghasilkan bunga.