KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun di perdagangan terakhir bulan April. Meski turun, harga emas masih tercatat menguat jika dibandingkan dengan akhir Maret lalu. Selasa (30/4) pukul 14.52 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.318,13 per ons troi. Harga emas ini turun 0,75% dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.335,66 per ons troi. Harga emas tercatat menguat 3,96% ketimbang akhir Maret 2024 yang ada di US$ 2.229,87 per ons troi.
Analisis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi naik. Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menyebabkan emas menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Selain itu, ketidakpastian global yang semakin meningkat, termasuk potensi konflik yang bisa memicu perang dunia ketiga masih meningkatkan minta aset
safe haven.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Selasa 30 April 2024, Cek Daftarnya di Sini Fischer mencatat bahwa saat ini terdapat keraguan terhadap perekonomian dunia yang semakin tidak pasti, dengan pemicu-pemicu potensial seperti konflik antara Ukraina dan Rusia yang bisa memicu eskalasi konflik global. “Faktor ini membuat investor cenderung memilih aset
safe haven seperti emas, yang cenderung naik nilainya dalam situasi ketidakpastian geopolitik,” kata Fischer dalam riset, Selasa (30/4). Di sisi lain, dia menuturkan bahwa logam mulia masih terpengaruh oleh kebijakan moneter AS yang ketat, terutama dengan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. Namun, harga emas masih positif untuk tahun ini meskipun mengalami penurunan dalam beberapa sesi terakhir. Dari sisi teknis, Fischer menjelaskan, tren
bullish masih mendominasi harga emas, dengan belum adanya tanda-tanda yang cukup signifikan untuk pembalikan penurunan secara garis besar. “Meskipun dolar yang relatif kuat memberikan tekanan pada harga emas, tetapi emas masih dianggap sebagai pilihan investasi yang menarik dalam jangka panjang,” kata Fischer.
Baca Juga: Harga Emas Bergerak Tipis Selasa (30/4) Pagi, Fokus Pasar Tertuju pada Rapat The Fed Kendati begitu, dia menuturkan faktor-faktor seperti pertemuan Federal Reserve yang berlangsung hingga esok dan data inflasi AS yang baru-baru ini mengejutkan, menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar.
Dia menilai, pertemuan Federal Reserve yang akan datang menjadi fokus utama para investor, terutama setelah kejutan data PCE yang menunjukkan tanda-tanda inflasi AS yang meningkat. Hal ini memicu spekulasi bahwa The Fed akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. “Kondisi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dipandang sebagai pertanda buruk bagi harga emas, karena meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia,” imbuhnya. Fischer mengatakan, para pedagang masih memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September atau kuartal keempat. Prediksi ini bisa memberikan dorongan tambahan bagi harga emas dalam jangka menengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati