KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat setelah laporan pertumbuhan lapangan kerja AS menunjukkan pasar tenaga kerja melonggar secara bertahap. Laporan terbaru ini menghidupkan ekspektasi pasar bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lagi.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas menguat 0,35% ke US$ 2.642 per ons troi pada Senin (9/12) pukul 10.34 WIB.

Data ekonomi pada hari Jumat (6/12) melaporkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) AS menambah 227 ribu pekerja baru ditambahkan ke dalam angkatan kerja. Angka itu lebih tinggi dari estimasi 200 ribu dan setelah kenaikan sebesar 36.000 pekerjaan pada bulan Oktober.

Selain itu, tingkat pengangguran naik ke 4,2%, sesuai ekspektasi, lebih tinggi dari rilis sebelumnya 4,1%. Sementara itu, pendapatan per jam rata-rata naik stabil 0,4% dan 4% masing-masing pada basis bulanan dan tahunan.

Baca Juga: Sebulan Minus 0,92%, Harga Emas Antam Hari Ini Tergerus Lagi (9 Desember 2024)

Research and Development ICDX Jonathan Octavianus berpandangan, meski pertumbuhan lapangan kerja AS melonjak pada bulan November, tetapi hal tersebut kemungkinan tidak menandakan perubahan signifikan dalam kondisi pasar tenaga kerja yang melemah pada pertemuan sebelumnya. Sehingga, ekspektasi pasar tetap tertuju pada kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga kembali pada bulan ini.

"Probabilitas The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,25%-4,50%," tulisnya dalam riset, Senin (9/12).

Di sisi lain, People's Bank of China (PBOC) kembali membeli emas untuk cadangannya di bulan November, setelah sebelumnya menghentikan pembeliannya selama enam bulan. Hal ini, pada gilirannya, dapat mendorong harga logam mulia karena China adalah negara konsumen utama emas.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 Jadi Rp 1.503.000 Per Gram, Senin (9/12)

Kepemilikan emas Tiongkok naik menjadi 72,96 juta ons troi pada akhir November, naik dari 72,80 juta ons troi di bulan sebelumnya.

Secara teknikal, Jonathan melihat support harga emas ke area US$ 2.620 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.674. Support terjauhnya berada di area US$ 2.585 hingga ke area US$ 2.540, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.685 hingga ke area US$ 2.745.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati