Harga Emas Naik ke Level Tertinggi Dalam 1 Bulan Setelah Data Tenaga Kerja AS Dirilis



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas memperpanjang kenaikan pada hari Jumat ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan. Sentimen datang dari data utama pekerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja melemah, dan mengangkat ekspektasi seputar penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.

Jumat (5/7), harga emas spot ditutup naik 1,5% menjadi US$ 2.392,16 per ons troi. Harga emas batangan ini naik lebih dari 2,8% untuk pekan ini.

Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2024 ditutup menguat 1,2% menjadi US$ 2.397,7. Alhasil, dalam sepekan WTI naik 2,5%.


"Emas diperdagangkan pada level tertinggi satu bulan karena revisi gaji yang lebih rendah dan kenaikan tingkat pengangguran membantu 'memperkuat' penurunan suku bunga di bulan September," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

"Pembeli (bulls) mengincar kembalinya ke level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.450 jika The Fed secara terbuka memberi isyarat pada bulan September," tambahnya.

Baca Juga: Harga Emas Masih Berfluktuasi, Intip Proyeksi dan Dampaknya pada Logam Mulia Lainnya

Data menunjukkan non-farm payrolls AS tumbuh sebesar 206.000 pekerjaan pada bulan Juni, sedikit lebih tinggi dari 190.000 pekerjaan baru yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Sementara itu, perkiraan pertumbuhan lapangan kerja pada bulan Mei direvisi turun menjadi 218.000 lapangan kerja baru dari 272.000 lapangan kerja, sementara pertumbuhan lapangan kerja pada bulan April direvisi turun menjadi 108.000 lapangan kerja baru dari sebelumnya 165.000 lapangan kerja. 

Tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 4,0%.

Berdasarkan data tersebut, harga suku bunga berjangka AS mencerminkan berlanjutnya kepercayaan pasar terhadap penurunan suku bunga di bulan September, dengan probabilitas tersirat tetap di sekitar 72%.

Investor juga memperkirakan adanya kemungkinan peningkatan penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Turun 1%, Usai Perundingan Gencatan Senjata di Timur Tengah

Di sisil lain, dolar AS tergelincir ke level terendah dalam tiga minggu terhadap mata uang lainnya setelah data ketenagakerjaan dirilis, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun merayap lebih rendah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari