Harga Emas Naik ke Level Tertinggi Dalam Dua Pekan, Kamis (12/10) Pagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencapai level tertingginya dalam dua pekan. Kenaikan harga emas didukung oleh penurunan imbal hasil US Treasury setelah pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve. 

Sementara risalah dari pertemuan kebijakan terakhir bank sentral Amerika Serikat (AS) akan diperhatikan untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut mengenai suku bunga.

Kamis (12/10) pukul 6.45 WIB, harga emas spot menguat ke US$ 1.875,15 per ons troi, menguat 0,04% dari posisi kemarin. Ini adalah harga tertinggi emas spot sejak 27 September 2023.


Sedangkan harga emas kontrak Desember 2023 di Commodity Exchange menguat 0,06% ke US$ 1.888,40 per ons troi dari posisi kemarin US$ 1.887,30 per ons troi. Harga emas berjangka mencapai level tertinggi sejak 28 September.

"Komentar dovish dari pejabat Fed bahwa bank sentral AS mungkin menghentikan pengetatan dan gejolak di Timur Tengah mendukung pasar emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (12/10) di Pegadaian Naik, Cek Updatenya di Sini

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Selasa mengatakan, dia tidak melihat kenaikan suku bunga AS lagi. Sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kemungkinan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi berarti The Fed dapat melakukan lebih sedikit kebijakan.

Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun turun untuk hari kedua berturut-turut ke level terendah dalam dua minggu. Imbal hasil US Treasury semakin menjauh dari level tertinggi tahun 2007 yang dicapai pada minggu lalu.

Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan sebesar 71% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada kisaran 5,25%-5,50% tahun ini, menurut CME FedWatch.

Baca Juga: Harga Emas Spot ke Level US$1.872,10 Rabu (11/10), Dekati Level Tertinggi 2 Minggu

Setelah rilis risalah The Fed kemarin, perhatian pasar akan tertuju pada Indeks Harga Konsumen AS pada hari Kamis diperkirakan akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga AS.

"Laporan inflasi yang lebih terkendali akan menjadi bullish bagi pasar emas dan dapat mendorong harga ke US$ 1.900," kata Wyckoff. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena hal ini meningkatkan opportunity cost dalam memegang emas batangan.

Investor juga memantau perkembangan konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas. Pada hari Senin (9/10), harga naik 1,6% karena ketegangan geopolitik meningkatkan permintaan safe-haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati