KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Selasa (20/4). Kenaikan imbal hasil US Treasury terhenti dan dolar stabil di dekat posisi terendah multi-minggu. Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 1.775,46 per ons troi, setelah mencapai US$ 1.789,77 pada hari Senin, level tertinggi sejak 25 Februari. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi US$ 1.775,60.
Imbal hasil US Treasury turun dan bertahan dalam kisaran sempit karena investor menunggu perkembangan pasar lebih lanjut. Sementara indeks dolar stabil di dekat level terendah dalam sekitar tujuh minggu. Baca Juga: Harga emas di awal 2021 lesu, begini rencana kerja produsen emas tahun ini "Momentum kenaikan emas baru-baru ini telah didorong oleh fakta bahwa obligasi ditawar dengan baik dan USD berada di bawah tekanan," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO. “Emas kemungkinan akan bertahan di kisaran baru US$ 1.760- US$ 1.810 sampai kita mendapatkan pendorong pasar yang jelas. Kami mungkin perlu menunggu FOMC (Federal Open Market Committee) dan melihat apakah ada perubahan nada serta bagaimana putaran lelang Treasury berikutnya, tetapi, obligasi secara keseluruhan terasa diminati, "tambah Wong. FOMC yang mengatur suku bunga bank sentral AS akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 27-28 April. Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi mengingat stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberikan oleh bank sentral, telah berselisih dengan imbal hasil, karena imbal hasil yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas batangan tanpa bunga. Baca Juga: Pegadaian prediksi transaksi gadai emas turun jelang Lebaran, ini penyebabnya