Harga emas naik ke US$ 1.903,85, imbal hasil US Treasury turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada perdagangan Rabu (2/6), di bawah hampir level tertinggi lima bulan yang dicapai di sesi sebelumnya karena turunnya imbal hasil US Treasury. Sementara itu investor menunggu data ekonomi utama pekan ini yang akan menjelaskan prospek inflasi.

Melansir Reuters pukul 21.20 WIB, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.903,85 per ons troi pada 09:58 EDT (1358 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di US$ 1.916,40 pada hari Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS menguat 0,3% menjadi US$ 1.911,20.

"Pada titik ini antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang keluar minggu ini ... yang akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi dan akan berdampak positif pada momentum di pasar emas," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.


"Treasury relatif tenang mengingat berita inflasi," kata Sica, menambahkan bahwa momentum di pasar saham mencegah emas menembus lebih tinggi.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun di bawah 1,60%, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak membayar bunga.

Baca Juga: Harga emas Antam dan UBS siang ini di Pegadaian, Rabu 2 Juni 2021

Pasar saham melayang di dekat rekor tertinggi karena investor menyambut bukti terbaru dari rebound berkelanjutan ekonomi global dan karena harga minyak yang lebih kuat mengangkat saham energi.

Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mengukur isyarat kebijakan moneter di masa depan.

Membatasi kenaikan emas, bagaimanapun, indeks dolar menguat 0,2%, membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Kemacetan dalam rantai pasokan dan kenaikan harga komoditas dapat membatasi potensi pertumbuhan manufaktur AS dan Federal Reserve memperhatikan data pasar tenaga kerja, kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Di antara logam mulia lainnya, paladium turun 0,3% menjadi US$ 2.850,06 per ons troi, perak naik 0,1% menjadi US$ 27,92, dan platinum turun 0,5% menjadi US$ 1.186,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto