Harga emas naik, kinerja bisa semakin berkilau



KONTAN.CO.ID - Harga emas di pasar spot menunjukan tren kenaikan. Pada awal Agustus 2017, harga emas berada di US$ 1.279,4 per ons troi. Pada Jumat (18/8) pekan lalu, harga emas nongkrong di US$ 1.291,6 (lihat infografis). Atau naik hampir 10%.

Momentum kenaikan harga ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan perusahaan yang mengorek si kuning berkilau tersebut. Hal ini terlihat dari PT Logam Mulia yang pada Jumat lalu menaikkan harga emas menjadi Rp 604.000 per gram atau naik dibandingkan harga Rabu (16/8) di Rp 598.00 per gram.

Sekretaris PT Aneka Tambang Tbk Aprilandi Hidayat Setia menyatakan seiring kenaikan harga emas tersebut, pihaknya tidak akan meningkatkan produksi dari kedua lahan tambang miliknya di Cibaliung, Banten dan Pongkor, Bogor, Jawa Barat. "Sementara ini masih berproduksi di kisaran 2 ton-2,5 ton per tahun," terangnya kepada KONTAN, Minggu (20/8).


Bagi BUMN yang sering disebut Antam tersebut, dengan kenaikan harga emas ini diharapkan akan dapat berdampak positif bagi pendapatan perusahaan ini. Volatilitas harga komoditas memang merupakan salah satu faktor eksternal yang akan mempengaruhi pendapatan. "Dengan menerapkan praktik operasional terbaiknya. Agar lebih kompetitif, Antam menjaga level biaya tunai tetap rendah guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya pengendalian biaya tunai produksi," terangnya.

Adapun sampai semester I-2017, Antam mencatatkan biaya tunai sebesar US$ 840,74 per ons troi. Sedangkan harga jual rata-rata emas sebesar US$ 1.272,58 per ons troi.

Riza Pratama Jurubicara PT Freeport Indonesia mengatakan, seiring kenaikan harga emas pihaknya juga tidak akan meningkatkan produksi. "Produksi masih sesuai target," tegas dia ke KONTAN, Minggu (20/8).

Manajemen Freeport dalam laporan keuangan Freeport McMoRan menyebutkan, dengan asumsi tingkat operasi sesuai rencana pada separuh kedua tahun 2017, volume penjualan tambang Grasberg akan mencapai 1 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas sepanjang tahun ini. Tahun 2016, Freeport mencatat penjualan tembaga sebesar 1,1 miliar pon tembaga dan 1,1 juta ons troi emas. Artinya penjualan emas pada semester II-2017 akan naik.

Edi J Permadi, Direktur sekaligus Vice President Corporate Affairs PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) pernah menyatakan, dengan meningkatnya harga emas, ia berharap kinerja keuangan semakin baik. "Harapan kami harga bisa di atas US$ 1.300 per ons troi tahun ini," kata dia.

Perusahaan ini memiliki tambang Bakan dan Lanut di Sulawesi Utara, Seruyung di Kalimantan Utara dan Penjom di Pahang Malaysia. Dari keempat tambang tersebut, perusahaan berharap produksi bisa stabil di level 200.000 ons per tahun.

Dia mengatakan, PSAB juga sedang mengembangkan Blok Pani, Gorontalo dan tambang Doup, Bolaang Mongondow. Perusahaan juga masih berminat mengakuisisi tambang emas baru di wilayah Indonesia Timur dalam bentuk green field, sehingga bisa paralel dengan pengembangan aset tambang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini