Harga emas naik lagi setelah PBOC melaporkan kenaikan cadangan emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank sentral mengerek cadangan emas pada tahun ini di tengah kenaikan tensi geopolitik. Salah satunya adalah People's Bank of China yang menambah cadangan emas sebesar 10,3 metrik ton pada bulan Juni. Laporan ini menyebabkan harga emas kembali rebound.

China telah menimbun hampir 74 metrik ton emas dalam enam bulan hingga Mei 2019. Setelah rilis laporan ini, harga emas kembali menguat.

Senin (8.7) pukul 14.28 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange menguat 0,66% ke US$ 1.409,30 per ons troi, dari US$ 1.400,10 per ons troi akhir pekan lalu.  


Harga emas spot pun naik 0,53% ke US$ 1.406,81 per ons troi dari US$ 1.399,45 per ons troi. Tadi pagi, harga emas spot dan berjangka turun ke bawah level psikologis US$ 1.400 per ons troi.

Menurut laporan World Gold Council, bank- sentral membeli 651,5 metrik ton pada tahun lalu, naik 74% ketimbang tahun sebelumnya. Citigroup Inc memperkirakan, pembelian otoritas bisa mencapai 700 metrik ton pada tahun ini, dengan asumsi China dan Rusia membeli minimal sama dengan tahun lalu, sekitar 275 metrik ton.

Pekan lalu, Polandia mengatakan telah menggandakan aset emas pada tahun ini dan tahun lalu. Polandia kini menjadi bank sentral pemilik emas terbesar di Eropa tengah.

Harga emas telah reli dalam enam tahun terakhir hingga 2019 di tengah taruhan investor bahwa Federal Reserve akan menggunting suku bunga acuan. Otoritas Rusia pun terus meningkatkan cadangan emas.

"Selain upaya untuk mendiversifikasi kepemilikan dari dollar, memiliki lebih banyak cadangan emas juga menjadi strategi penting bagi kebangkitan China sebagai superpower," kata Howie Lee, ekonom OCBC seperti dikutip Bloomberg.

Lee memperkirakan, timbunan emas milik bank-bank sentral dunia akan terus naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati