Harga Emas Naik, Pendapatan Bumi Resources Minerals di 2022 Ikut Terdongkrak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang 2022 didorong kenaikan produksi dan harga jual emas.

BRMS melalui anak usahanya PT Citra Palu Minerals (CPM) di Palu, Sulawesi berhasil memproduksi emas sebesar 174 kg atau setara 5.415 oz pada 2022. Produksi emas ini meningkat 25% dari produksi 2021 yang sebesar 139 kg atau setara 4.328 oz.

Sementara, rata-rata harga jual emas pada 2022 naik 2% dari sebelumnya US$ 1.768 per troy ounce menjadi US$ 1.795 per troy ounce pada 2022.


Kenaikan produksi emas BRMS lantaran mulai beroperasinya pabrik emas kedua di Palu sejak pertengahan bulan November 2022.

Di sisi lain CPM memiliki kapasitas pemrosesan sampai 4.000 ton bijih per hari, namun CPM baru mulai mengoperasikan pabrik di level 200 ton bijih per hari.

Sehingga pada pertengahan November sampai akhir Desember 2022, CPM hanya mengoperasikan 2 pabrik emas di Palu dengan level produksi di 700 ton bijih per hari. Rinciannya, level produksi pabrik pertama sebesar 500 ton, dan pabrik kedua sebanyak 200 ton.

Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) Terjun 80% di 2022

Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengatakan, produksi emas dari pabrik kedua akan terus meningkat secara berkala dan akan mencapai kapasitas penuh hingga 4.000 ton bijih per hari pada pertengahan 2023.

Peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di tahun 2022.

Pendapatan BRMS dari penjualan emas meningkat 27% dari US$ 7,9 juta di tahun 2021 menjadi US$ 10,1 juta di tahun 2022. Laba usaha juga mengalami kenaikan 23% dari US$ 862 ribu di tahun 2021 menjadi US$ 1 juta di tahun 2022.

Sementara, pendapatan lain-lain pada 2021 sebesar US$ 118 juta. Pendapatan ini sebagian besar terdiri dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS sebesar US$ 90 juta dalam bentuk tunai dan kepemilikan 80% atas PT Suma Heksa Sinergi.

Herwin menjelaskan proyek tambang emas Kerta memiliki cadangan mineral yang cukup besar senilai 18 juta ton bijih dan sumber daya mineral senilai 75 juta ton bijih.

"Kandungan emas dari cadangan mineralnya juga cukup tinggi yaitu sekitar 1,07 g/t. Kami yakin aset ini akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang,” ungkap Herwin dalam keterangan resmi, Jumat (17/3).

Sisa dari pendapatan lain-lain tersebut berupa penghapusan utang dan penilaian inventori. Oleh sebab itu pada 2021, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$ 69 juta.

"Namun, tanpa adanya pelunasan tagihan melalui kepemilikan atas nilai aset tambang emas Kerta sebesar US$ 90 juta, perseroan akan membukukan rugi bersih US$ 21 juta,” kata Herwin.

Baca Juga: Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) Merosot 80% di 2022, Ini Sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat