KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lagi menjelang akhir pekan. Ini adalah penguatan hari kedua emas setelah turun dua hari beruntun sebelumnya. Secara mingguan, harga emas masih tercatat menguat. Jumat (16/8) pukul 6.46 WIB, harga emas spot menguat 0,04% ke US$ 2.457,77 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot melaju 1,09% dari posisi US$ 2.431,32 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange menguat 0,08% ke US$ 2.494,30 per ons troi pada pagi ini. Secara mingguan, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ini naik 0,84% dari US$ 2.473,40 per ons troi pada pekan lalu.
Harga emas mencapai angka penutupan perdagangan tertinggi di awal pekan ini terutama karena pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury. Tetapi, dolar dan imbal hasil Treasury naik setelah data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan. Data ekonomi akan menentukan besaran pemotongan suku bunga dari Federal Reserve. "Penjualan eceran yang begitu positif menunjukkan ekonomi kuat dan itu telah mengubah pasar, dan dolar mendapatkan kembali sebagian kekuatannya dan emas kehilangan sebagian kilaunya," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank kepada
Reuters.
Baca Juga: Harga Komoditas Logam Mulia Diproyeksi Bakal Menguat di Akhir Tahun, Ini Pendorongnya Penjualan ritel AS meningkat 1,0% bulan lalu setelah penurunan 0,2% yang direvisi turun pada bulan Juni, kata Biro Sensus Departemen Perdagangan AS. Secara terpisah, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran mencapai 227.000 untuk minggu yang berakhir pada 10 Agustus. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan 235.000. Menyusul data AS, dolar naik 0,4% terhadap mata uang lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil Treasury 10-tahun juga melonjak.
Baca Juga: Emas dan Perak Tetap Menjadi Pilihan Utama Instrumen Safe Haven Dua pejabat Fed pada hari Kamis mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan. Dukungan ini membalikkan skeptisisme mereka sebelumnya tentang penurunan biaya pinjaman terlalu cepat. Pasar melihat peluang 100% penurunan suku bunga AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Namun, data yang kuat telah menghilangkan peluang pemotongan 50 basis poin dan menjadi hanya 25 basis poin. Suku bunga rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. "Ketidakpastian politik akan terus berdampak positif pada harga emas, tetapi juga akan menambah volatilitas," kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati