Harga emas naik tipis ke US$ 1.729 per ons troi pada Selasa (6/4) pagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada awal perdagangan Selasa (6/4). Harga emas cenderung stabil sejak Kamis pekan lalu atau awal kuartal kedua.

Selasa (6/4) pukul 6.43 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.729,42 per ons troi, naik tipis 0,07% jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin. Harga emas kontrak Juni 2021 di Comex tak beda jauh di US$ 1.729, 90 per ons troi, menguat 0,06% dari posisi kemarin. 

Harga emas stabil di tengah harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat menyusul data pekerjaan dan sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang kuat mendukung kenaikan di Wall Street. Pelemahan nilai tukar dolar AS membatasi penurunan logam mulia. 


"Ada optimisme luas untuk pemulihan ekonomi AS. Pasar saham AS yang kuat secara teknis merupakan lingkungan yang sulit untuk emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. S&P 500 dan Dow mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin (5/4).

Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Senin 5 April 2021

Data menunjukkan AS menciptakan lapangan kerja terbanyak dalam tujuh bulan di bulan Maret. Sementara itu, ukuran aktivitas industri jasa melonjak ke rekor tertinggi. 

Dolar AS mencapai level terendah lebih dari satu minggu, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan membatasi pelemahan harga emas. Sementara itu, pengumuman Presiden AS Joe Biden tentang rencana kerja US$ 2 triliun-plus yang telah lama ditunggu-tunggu minggu lalu telah memicu kekhawatiran tentang inflasi. 

"Stimulus bersifat inflasi dan berpotensi bullish untuk emas dalam jangka panjang, dan juga perak. Tetapi pada jangka pendek, pedagang fokus pada aspek ekonomi positif dari paket stimulus," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff kepada Reuters

Baca Juga: Turun Rp 1.000, harga emas Antam hari ini ada di Rp 921.000 per gram pada Senin (5/4)

Investor menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve pada hari Rabu pekan ini. "Sejauh ini, The Fed cukup berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah hingga akhir 2023, tetapi jika inflasi meningkat, maka mereka akan mencapai tujuan jangka panjang lebih cepat dari yang diharapkan," kata Jigar Trivedi, analis komoditas Anand Rathi Shares. 

Trivedi menambahkan, jika inflasi meningkat, ada potensi kenaikan suku bunga dan itu akan berdampak negatif bagi harga emas.

Baca Juga: Harga emas rebound, didorong stimulus infrastruktur AS dan turunnya yield US Treasury

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati