Harga emas naik turun di Asia, apa pemicunya?



SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia bergerak liar pada transaksi awal pekan ini (23/12). Data Bloomberg menunjukkan, siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik dan turun setidaknya 0,2%. Pada pukul 12.27 waktu Singapura, harga si kuning mentereng turun US$ 1,57 menjadi US$ 1.201,73 per troy ounce. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,2% menjadi US$ 1.201,10 per troy ounce di Comex, New York. Pergerakan liar harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa investor akan menurunkan taruhannya terhadap emas seiring penurunan harga emas sebelum akhir tahun. 

Data yang dirilis CFTC menunjukkan, posisi beli emas jangka pendek naik menjadi 75.199 kontrak pada pekan ini. Level ini hanya berjarak 6% dari jumlah rekornya yang terjadi pada Juli lalu. Sementara, posisi beli emas jangka panjang turun 2,8% menjadi US$ 32.524 kontrak pada periode yang sama. 

Di sisi lain, murahnya harga emas turut mendorong peningkatan pembelian emas. "Terjadi posisi beli jangka pendek pada harga emas dan emas kemungkinan akan rebound jika investor kembali mengoleksi emas sebelum akhir tahun," papar Mark To, head of reserach Wing Fung Financial Group. Sekadar mengingatkan, pada 19 Desember lalu, harga emas ditutup pada level US$ 1.188,68 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 3 Agustus 2010 lalu, setelah the Federal Reserve menegaskan bahwa pihaknya akan memangkas stimulus. Sementara, pada 20 Desember, harga emas reli 1,2%. Jika dikalkulasikan, sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot hingga 28%. Ini merupakan penurunan tahunan terburuk sejak 1981 silam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie