SINGAPURA. Harga emas melompat ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.695,65 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 27 Maret lalu. Pada pukul 08.44 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.695,30 per troy ounce. Sementara itu, kenaikan juga terlihat pada harga kontrak emas untuk pengantaran Desember sebesar 0,6% di Comex, New York, menjadi US$ 1.698,40 per troy ounce. Ini juga merupakan level tertinggi sejak 27 Maret lalu. Lonjakan harga emas terjadi setelah data ekonomi sejumlah negara mendukung digelontorkannya kebijakan baru oleh bank sentral untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi global. Misalnya saja, data manufaktur di kawasan Eropa yang merosot melebihi estimasi pada Agustus di bawah level 50, yang mengindikasikan kontraksi. Selain itu, tingkat produksi China juga menunjukkan penurunan untuk kali pertama dalam sembilan bulan terakhir pada Agustus lalu."Penurunan indeks manufaktur, khususnya di China, meningkatkan prospek digelontorkannya stimulus. Hanya saja, komposisi, waktu, dan besaran dari paket stimulus masih belum jelas," ujar Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas nyaris menyentuh level US$ 1.700
SINGAPURA. Harga emas melompat ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,2% menjadi US$ 1.695,65 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 27 Maret lalu. Pada pukul 08.44 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.695,30 per troy ounce. Sementara itu, kenaikan juga terlihat pada harga kontrak emas untuk pengantaran Desember sebesar 0,6% di Comex, New York, menjadi US$ 1.698,40 per troy ounce. Ini juga merupakan level tertinggi sejak 27 Maret lalu. Lonjakan harga emas terjadi setelah data ekonomi sejumlah negara mendukung digelontorkannya kebijakan baru oleh bank sentral untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi global. Misalnya saja, data manufaktur di kawasan Eropa yang merosot melebihi estimasi pada Agustus di bawah level 50, yang mengindikasikan kontraksi. Selain itu, tingkat produksi China juga menunjukkan penurunan untuk kali pertama dalam sembilan bulan terakhir pada Agustus lalu."Penurunan indeks manufaktur, khususnya di China, meningkatkan prospek digelontorkannya stimulus. Hanya saja, komposisi, waktu, dan besaran dari paket stimulus masih belum jelas," ujar Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
