KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen positif dan negatif menyebabkan harga emas sepekan ini bergerak tipis. Harga emas spot pekan ini menguat tipis 0,08% ke US$ 1.781,11 per ons troi ketimbang akhir pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange menguat 0,33% dalam sepekan ke US$ 1.784 per ons troi.

Peningkatan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global karena lonjakan infeksi Covid-19 menopang logam safe-haven. Tapi, penguatan nilai tukar dolar menyebabkan harga emas tertekan. 

"Dolar relatif kuat akhir-akhir ini sebagai akibat dari ekspektasi bahwa Fed akan bergerak menuju pengurangan stimulus, berdasarkan komentar baru-baru ini," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

"Di sisi lain, kami masih percaya ada dukungan mendasar di pasar emas ini sekarang. Kami mulai melihat beberapa hambatan dari Delta pada pemulihan ekonomi global," imbuh Meger.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 2.000 ke Rp 948.000 per gram pada hari ini (21/8)

Kekhawatiran atas pemulihan ekonomi yang melambat dan kemungkinan pengurangan stimulus dari Federal Reserve AS mengurangi selera untuk aset berisiko.

Penguatan nilai tukar dolar AS ke level tertinggi dalam 9,5 bulan menyebabkan emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Dengan latar belakang petunjuk penurunan stimulus dari bank sentral AS, sorotan beralih ke pertemuan tahunan Fed minggu depan di Jackson Hole, Wyoming. Pasar berharap, pertemuan ini akan memperjelas strategi dan rencana kebijakan moneter The Fed.

"Begitu The Fed mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengurangi pembelian obligasi, hambatan penting untuk harga emas akan hilang," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Simak harga emas hari ini di Pegadaian, Sabtu 21 Agustus 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati